Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Yakin Bakal Ada yang Sakit Hati ke Jokowi

PKS Yakin Bakal Ada yang Sakit Hati ke Jokowi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PKS meyakini tidak akan sendirian dalam menjadi oposisi pemerintah pada 2019 - 2024. PKS yakin akan ada partai politik lain yang memutuskan untuk menjadi oposisi setelah presiden terpilih Joko Widodo telah menentukan formasi kabinetnya.

 

"PKS yakin enggak akan sendirian jadi oosisi, nanti ketika Pak Joko Widodo membuat formasi (menteri) kami yakin akan banyak yang oposisi," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam sebuah diskusi yang digelar  di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).

 

Baca Juga: Surya Paloh Dukung Anies Maju 2024, PKS Marah!!

 

Mardani meyakini akan muncul ketidaksetujuan dari partai - partai yang selama ini berupaya mendekat ke Jokowi bila melihat postur atau formasi kabinet, tidak sesuai dengan harapan. Anggota Komisi II DPR RI ini pun mendorong Jokowi agar tak terlalu terpaku pada partai politik pengusungnya.

 

Mardani mengatakan, Jokowi di periode keduanya, seharusnya sudah tidak memiliki beban pada parpol politik pengusungnya. Maka, kata Mardani, Jokowi harusnya memberikan kesempatan pada orang - orang yang memiliki kapabilitas duduk di kabinet tanpa melihat partai.

 

"So, nothing to lose, jadilah negarawan jangan sibuk mikirin parpol, pilih zaken kabinet, pilih anak muda, pilih perempuan, difabel yang bagus-bagus begitu saja gitu, partai sedikit yang bagus bagus aja," kata Mardani.

 

Baca Juga: Mega-Prabowo Bertemu, PKS Takut Oposisi Sendirian?

 

PKS sendiri menyatakan akan istiqomah menjadi oposisi di pemerintahan. Meskipun, sikap resmi PKS belum ditentukan. Sikap resmi PKS baru ditentukan setelah dilakukan musyawarah Majelis Syuro PKS.

 

"Sikap PKS akan ditentukan oleh musyawarah majelis syuro. Tetapi secara umumnya saya pribadi atau banyak sekali  teman-teman di PKS tegas menyatakan kami oposisi," ujar Mardani yang menggagas gerakan #KamiOposisi di media sosial itu.

 

"Bagaimanapun kita harus memberikan contoh ke publik bahwa oposisi itu mulia, oposisi itu baik, oposisi itu juga sehat, bahkan pemerintahan yang kuat memerlukan oposisi yang kuat," ujar dia menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: