Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Jika Gerindra Gabung, Koalisi Jokowi-Ma'ruf Suarakan Perpecahan!

Gawat! Jika Gerindra Gabung, Koalisi Jokowi-Ma'ruf Suarakan Perpecahan! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dinilai bakal terpecah atau terbelah jika Partai Gerindra bergabung dengan Pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Sebab, masuknya Partai Gerindra itu diyakini bakal mendapat resistensi dari KIK yang sejak awal mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Jika Gerindra masuk koalisi Jokowi-Makruf potensi terbelah itu jelas ada. Karena akan memperoleh resistensi partai pengusung disebabkan mengurangi jatah kapling kekuasaan," ujar Analisis Politik dan Direktur IndoStrategi, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Minggu (28/7/2019).

Apalagi, kata dia, Partai Gerindra bukan partai politik (Parpol) pengusung yang ikut berkeringat dalam suksesi pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Baca Juga: "Koalisi Sudah Solid, Kita Tidak Ingin Alami Hambatan" Ups, Sindir Gerindra Ya?

"Soal potensi pecah juga terbuka jika melihat manuver dari parpol pengusung Jokowi terutama PKB, Nasdem, PPP dan Golkar yang menyatakan secara tegas menolak Gerindra bergabung," katanya.

Bahkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bermanuver dengan melakukan pertemuan dengan tokoh yang dianggap publik sebagai representasi kubu lawan politik Jokowi, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Dia mengatakan, potensi perpecahan koalisi partai pengusung Jokowi bisa terjadi jika gagal mengelola konflik dan salah melakukan manajemen politik, khususnya soal konsesi politik bagi parpol pengusung.

Baca Juga: Menimbang Potensi Gerindra Masuk Koalisi, Ada yang Berani Kasih Angka 60% Lho!

"Jika salah mengelola konflik dan manajemen politik, potensi keterpecahan sangat terbuka lebar," pungkasnya.

Adapun isu bergabungnya Partai Gerindra itu muncul setelah Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT), Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Juli lalu.

Isu tersebut semakin santer setelah Prabowo Subianto bertemu dengan Megawati Soekarnoputri pada Rabu, 24 Juli lalu di Rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. 

Baca Juga: Menteri Jokowi Sontoloyo, Awas Dikunyah PKS!!

Sementara itu, beredar kabar Ahmad Muzani disiapkan untuk kursi Ketua MPR RI periode 2019-2024. Selain itu beredar isu Edhy Prabowo menduduki kursi Menteri Pertanian Kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Keduanya selalu ikut mendampingi Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus dan ke Rumah Megawati Soekarnoputri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: