Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hampir Dipastikan, Megawati Jadi Ketum Lagi

Hampir Dipastikan, Megawati Jadi Ketum Lagi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarno Putri memberikan pengarahan kepada kader dan simpatisan saat menghadiri Apel Siaga PDI Perjuangan Setia Megawati, Setia NKRI di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/5). Apel yang diikuti sekitar 70 ribu kader PDI Perjuangan Jawa Tengah tersebut untuk kesiapan menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah 2018, Pemilihan Legislatif 2019, dan Pemilihan Presiden 2019. | Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Megawati Soekarnoputri hampir dipastikan kembali duduk di kursi kepemimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) periode 2019-2024. Hal tersebut terlihat dari aspirasi di daerah yang meminta Megawati kembali jadi ketua umum.

"Berdasarkan hasil rapat kerja nasional ke IV dan juga aspirasi dari bawah memohon ibu Mega untuk berkenan menjadi ketua umum kembali," katanya kepada wartawan, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Kamis (1/8/2019).

Baca Juga: Gerindra Masuk Istana, Tergantung Jokowi dan Megawati

Baca Juga: Terungkap, Alasan Gerindra Tak Ajak Sandi saat Prabowo Bertemu Megawati, Geleng-Geleng!!

Lanjutnya, ia mengatakan pemilihan ketua umum PDIP dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat, bukan voting. Bahkan, menyebut masih ada DPD yang belum melaksanakan konferda sebagai forum tertinggi di tingkat kepemimpinan daerah yakni DPD Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Tambahnya, alasan keterlamabatan konferda Nangroe Aceh Darussalam ini lantaran PDIP ingin merangkul sebanyak mungkin tokoh yang memiliki militansi dan dekat dengan masyarakat.

"PDIP menegaskan bahwa konsolidasi dalam rangka Kongres V dengan pembentukan struktur DPC dan DPD yang baru dijalankan dengan sepenuhnya menjalankan ideologi Pancasila, melalui serangkaian psikotest, penilaian berjenjang, dan meniadakan voting dalam mengambil keputusan," jelasnya.

Sambunya, ia mengatakan mulanya Kongres V PDIP dijadwalkan terselenggara pada awal 2020. Namun, Megawati menggunakan hak prerogatifnya untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Nasional PDIP.

"Percepatan tersebut tidak hanya untuk menyesuaikan agenda strategis pemerintahan negara, namun juga untuk konsolidasi ideologi, politik, organisasi, kader dan seluruh sumber daya partai agar bisa memenuhi tanggung jawab dalam membangun masa depan bangsa dan negara," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: