Masuki Era Cashless Society, Tiga Bisnis Ini Makin Moncer Tanpa Henti
Saat ini memasuki era cashless society atau masyarakat tanpa uang tunai. Semakin berkembangnya era tersebut, pola perilaku masyarakat dalam melakukan transaksi atau berbelanja cenderung berubah.
Maraknya aplikasi pembayaran digital seperti Go-Pay, Ovo, Dana, dll membuat masyarakat semakin terbiasa dengan metode pembayaran non-tunai.
Baca Juga: Pacu Lini Bisnis Digital Kinerja Cigna Moncer
Nah, bagi pengusaha yang memiliki bisnis atau yang berniat menjalankan ide bisnisnya tentu jangan sampai ketinggalan dengan tren tersebut. Sebab hal ini bisa menjadi peluang yang besar bagi tumbuh kembangnya sebuah usaha.
Apalagi jumlah populasi generasi milenial saat ini yang merupakan generasi produktif tengah menjadi perhatian. Karena jumlahnya yang banyak, dan juga pola perilakunya yang unik dalam menggunakan uang.
Berikut ini ada 3 pilihan ide bisnis yang menjajikan digeluti saat ini dengan memanfaatkan sarana pembayaran non-tunai:
1. Bisnis Kuliner
Bisnis kuliner menjadi bisnis yang tengah berkembang pesat saat ini. Lihat saja berapa banyak kalangan artis, publik figur, hingga anak pejabat dan presiden ikut turun gunung membuat bisnis kuliner saat ini.
Bisnis ini memiliki target pasar yang luas, karena manusia pada hakikatnya memang memerlukan makan dan minum setiap harinya.
Selain itu, perkembangan aplikasi pemesanan makanan secara online juga membuat subur sektor bisnis ini. Bayangkan dari data Grab Food Indonesia sepanjang tahun 2018 lalu, ada 13 juta ayam geprek yang sudah diantarkan Grabfood kepada konsumen.
Nah, bagi pengusaha kuliner tentu era saat ini merupakan peluang yang sangat menjanjikan. Setiap hari ada ribuan orang yang siap membeli produk yang dijual melalui apikasi pesan antar makanan secara online, dan tentunya dengan metode pembayaran cashless.
2. Bisnis Toko Kelontong
Maraknya gerai minimarket dan supermarket menandakan bahwa pangsa pasar pada bisnis ini begitu tinggi. Namun, jangan sampai peluang yang besar ini hanya dinikmati oleh sebagian orang atau perusahaan besar saja. Membuka bisnis toko kelontong juga bisa menjadi pilihan yang tepat.
Baca Juga: Bisnis Internasional: 5 Hal Penting untuk Memulai Minggu Ini
Selain memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk berbelanja, membuka toko kelontong saat era transaksi non-tunai juga menjanjikan lho. Buktinya beberapa perusahaan e-commerce, seperti Tokopedia dan Bukalapak menyediakan peluang usaha berupa mitra usaha bagi pemilik bisnis toko kelontong.
Sebab, selain menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, pemilik toko kelontong juga bisa menyediakan layanan pembayaran tagihan litrik, telepon, air. Bahkan, pembelian voucher listrik, pulsa telepon, paket data internet, dan lain-lain.
3. Bisnis Laundry
Kesibukan orang di kota-kota besar semakin meningkat. Selain karena pekerjaan, kepadatan jumlah penduduk, dan pergerakan roda ekonomi juga membuat waktu semakin sempit. Bisnis laundry atau cuci pakaian bisa menjadi pilihan saat ini terutama di wilayah padat penduduk, kota besar, atau dekat kampus.
Akan tetapi, bisnis ini telah menjelma sebagai bisnis yang ketat persaingan. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan sentuhan berbeda pada bisnis laundry yang akan dijalani, terlebih bisnis ini ada di pusat kota, dekat kampus, dan perkantoran dengan pangsa pasar para generasi milenial yang gemar melakukan transaksi secara online.
Caranya dengan menyediakan fitur pembayaran dengan cashless, seperti Go-Pay, Ovo, dan lainnya, kemudahan transaksi ini sudah menjadi pilihan konsumen. Utamanya generasi milenial memilih layanan atau membeli produk yang akan mereka gunakan atau membelinya.
Dengan tersedianya pilihan pembayaran digital, maka konsumen akan semakin mudah dalam bertransaksi. Kemudian, kerja sama dengan aplikator penyedia jasa seperti Go-laundry yang disediakan oleh Go-Jek. Lewat ini saatnya untuk ucapkan selamat tinggal pada kerepotan. Karena Go-laundry siap untuk antar-jemput cucianmu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: