Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Chelsea Diduga Alami Perpecahan, Lampard Jawab...

Chelsea Diduga Alami Perpecahan, Lampard Jawab... Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Keputusan David Luiz hengkang dari Chelsea menuju rival satu kota mereka Arsenal, menimbulkan tanda tanya. Isu miring adanya keretakan di dalam skuat Chelsea pun menyeruak, mengingat pemain asal Brasil itu bukan incaran the Gunners di bursa transfer musim panas ini.

Diterpa isu miring soal adanya ketegangan di dalam skuat Chelsea, manajer Frank Lampard pun angkat bicara. Lampard menegaskan bahwa penjualan bek pengalaman itu bukan merupakan sebuah pesan untuk skuatnya. Lampard menyangkal laporan yang menyatakan mantan rekan setimnya tersebut dipaksa hengkang saat hari terakhir bursa transfer.

Menurutnya, kepergian mantan pemain Paris Saint-Germain tersebut murni karena alasan sepak bola. The Blues bahkan hanya menjual David Luiz seharga 8 juta pound. Memang mencurigakan, ketika Chelsea hanya menyisakan satu bek tengah yang berusia di atas 24 tahun.

Sebab Chelsea kini tinggal menyisakan dua bek tengah, yaitu Kurt Zouma dan Andreas Christensen, yang berusia 23 tahun, di jantung pertahanan. Sementara Antonio Rudiger masih menjalani pemulihan cedera lutut yang dideritanya musim lalu.

"Saya pikir akan naif jika berusaha untuk menegangkan otot saya. Saya tidak perlu melakukan itu. Saya hanya memainkan apa yang saya lihat. Saya menyakikan bagaimana pemain berlatih, bereaksi di ruang ganti, bagaimana semangat mereka, dan saya harus membuat keputusan," ucap Lampard, dikutip dari AS, Minggu (11/8/2019).

Mantan kapten Chelsea itu menolak terlalu memanfaatkan power-nya di luar lapangan. Sebab hal terakhir yang ingin ia lakukan adalah melihat ke belakang dan berpikir dapat melakukan hal yang berbeda.

"Saya melakukannya semata-mata karena keputusan sepak bola," tegas Lampard.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: