Rendang padang memancing selera makan warga desa Faringdon yang berjarak sekitar 29 kilometer dari kota pelajar Oxford, Inggris. Makanan khas Minangkabau itu dipopulerkan pasangan suami-istri asal Sumatra Barat, Harmein Ferdinal Pribadi dan Pancanita Kaloko.
Mereka membuka kafe Faringdon yang berlokasi di tengah desa tua yang penuh dengan sejarah di Vale of White Horse, Oxfordshire. Pelanggan bahkan ada yang menjadikan rendang sebagai menu wajib saban kali makan di kafe tersebut.
"Kami selalu menikmati menu rendang setiap Sabtu siang," ujar Sherly yang datang bersama suaminya, Tom, yang tinggal tidak jauh dari kafe Faringdon, akhir pekan lalu.
Sherly dan Tom selalu duduk di meja yang sama setiap kali datang ke kafe Faringdon. Dari tempat duduknya, mereka juga bisa menikmati pemandangan warga desa yang lalu-lalang di depan kafe yang berada di tengah desa sambil menikmati kuliner rendang dan nasi putih plus mentimun dan kerupuk udang.
"Kami bisa melihat bus yang datang dari kota Oxford atau kota Swindon serta bangunan tua yang terletak ditengah desa yang berusia 1650 diberi nama Town Hall yang menjadi pusat perniagaan dan tempat tahanan bagi warga yang melanggar peraturan di zaman itu," ujar Sherly.
Harmein mengawali bisnisnya empat tahun lalu di rumah makan dan penginapan Eagle Tavern Little Coxwell yang tidak jauh dari desa Faringdon yang berpenduduk hanya 7.000 jiwa. Ia kemudian membuka usaha sendiri dinamakan Faringdon Coffee House memperkenalkan menu Indonesia berupa nasi goreng, rendang padang, mi goreng, serta kopi sumatra.
Harmein mengaku banyak suka duka yang dialami selama dua tahun membuka kafe di desa Faringdon yang hampir seluruh warganya orang Inggris.
"Alhamdulillah senang bisa memperkenalkan makanan Indonesia kepada warga lokal, meskipun tidak mudah buat warga lokal menerima dan mengetahui makanan Indonesia, khususnya makanan Minang," ujar ayah satu putra ini.
Setiap pekan, Harmein membuat berbagai jenis makanan Indonesia dan memberikan test food kepada pelanggan yang datang ke kafe sekedar untuk minum kopi. Kopi dan makanan yang disajikannya adalah hasil olahan sendiri.
Menurut Harmein, setelah ia memberikan berbagai jenis makanan tradisional Indonesia untuk dicoba secara gratis oleh pengunjung kafenya, ia dapat mengetahui respons dari pengunjung. Sejak itu, ia mulai membuat menu tersebut untuk dijual di Cafe.
Saat ini, makanan yang dicari pengunjung kafe di antaranya rendang plus nasi putih, mi goreng, nasi goreng, satai ayam, sate kambing, serta sayur kari pengganti sayur lodeh, serta kari kambing, dan pie ikan. Hampir semua makanan yang disediakan menjadi favorit warga lokal.
"Alhamdulillah saat ini kopi dari Indonesi juga sangat diminati oleh para penggemar kopi dan sangat terkenal di wilayah Oxfordshire. Kami menyediakan kopi asli dari Indonesia Nini Coffee Gayo yang didaur ulang lagi di sini dengan brand blue Sumatra coffee," kata Harmein.
Sambutan dari warga lokal cukup baik dan juga beberapa komentar dari situs tripAdvisor merupakan situr dari wisata mengenai Faringdon Caffee House.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: