Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjadi berada di urutan kedua teratas sebagai saham top losers pada akhir perdagangan sesi I, Selasa (20/08/2019). Dengan koreksi mencapai 3,26%, saham emiten dengan sandi PGAS ini bertengger di level Rp1.930 per saham.
Padahal, kala penutupan perdagangan bursa, Senin (19/08/2019) kemarin, saham PGAS menguat 1,79% dan bertengger di level Rp1.995 per saham.
Jika diamati lebih jauh, saham PGAS sudah terkikir 5,85% dalam sebulan terakhir atau bahkan terkikis 23,11% dalam kurun waktu enam bulan ke belakang.
Baca Juga: PGN Raup Pendapatan Rp25,4 Triliun dalam 6 Bulan, Sumbernya dari Sini Lho!
Tekanan jual menjadi pemicu utama atas jatuhnya harga saham PGAS. Hingga siang ini saja, nilai asing yang keluar dari saham PGAS nilainya mencapai Rp19,65 miliar atau sama dengan Rp301,21 miliar dalam enam bulan terakhir.
Bisa jadi, tekanan jual yang dialamatkan ke emiten gas nasional terbesar di Indonesia itu berkaitan dengan kinerja perusahaan yang kurang memuaskan. Investor seakan kecewa mengetahui fakta bahwa di semester pertama tahun 2019 ini, laba PGAS amblas hingga 69,87% dari US$179,39 juta (2018) menjadi hanya US$54,04 juta (2019).
Baca Juga: PGN Siap Akselerasi Pengembangan Infrastruktur dan Niaga Gas Bumi Domestik
Penurunan pendapatan sebesar 6,77% menjadi US$1,79 miliar atau setara dengan Rp25,4 triliun menjadi alasan pertama kempisnya perolehan laba perusahaan.
Sekretaris PGN, Rachmat Hutama, mengakui bahwa tantangan bisnis domestik dan global di peruh pertama tahun ini sangat dinamis sehingga turut memengaruhi kinerja PGAS. Kendati begitu, pihaknya berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar gas bumi di Tanah Air.
"Di tengah tantangan bisnis domestik dan global yang sangat dinamis, PGN mampu meningkatkan pangsa pasar gas bumi melalui penambahan jumlah pelanggan dan perluasan infrastruktur sebagai subolding gas," jelas Rachmat secara tertulis, Jakarta, Senin (20/08/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: