Ternyata Doctor Strange Melihat Ini pada 14 Juta Kemungkinan di Infinity War
Dalam Avengers: Infinity War, Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) melihat tak kurang dari 14.000.605 kemungkinan bagaimana akhir pertempuran Avengers melawan Thanos (Josh Brolin). Dari jutaan kemungkinan itu, Strange mengatakan, hanya ada 1 peluang bagi Avengers untuk memenangkan pertempuran tersebut.
Kemungkinan-kemungkinan yang dikatakan Dpctor Strange itu lantas membuat penasaran para fans. Bagaimana Strange bisa melakukan perjalanan menembus waktu dan melihat semua kemungkinan tersebut Pertanyaan ini dijawab duo sutradara Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame, yaitu Anthony dan Joe Russo saat menjawab pertanyaan dari para penggemar.
Duo sutradara itu membandingkan situasi yang dihadapi Strange di Infinity War itu dengan pertempuran akhir antara Strange dan Dormammu di film Doctor Strange (2016). Di film solo-nya itu, Master of the Mystic Arts itu menjebak Dormammu di lompatan waktu yang tidak terbatas. Menurut Comic Book, sebelumnya sudah ada spekulasi kalau Strange dan Dormammu ada di lompatan waktu yang sama selama ribuan tahun. Ini membuat Strange bisa menyempurnakan keterampilannya dalam seni mistis. Sepertinya, duo Russo itu pun mengonfirmasi hal tersebut.
"Strange harus mengerahkan energi yang sangat besar untuk masuk ke kondisi ini dan jumlah waktu yang dia jalani di kondisi itu, seperti yang kita tahu dari sejarahnya di film Doctor Strange. Dia bisa berada di kondisi selama dia mau. Itu bisa memberikan waktu yang sangat banyak bagi Strange untuk mengkaji seluruh skenario ini," terang Anthony.
Joe juga mengamini pernyataan Anthony tersebut. Dia menjelaskan, secara fisik, Strange melakukan perjalanan ke seluruh 14 juta masa depan tersebut.
"Dia harus secara fisik me-review semua skenario ini dan mati di sana. Dan sebelum dia mati, dia harus me-reset-nya seperti yang kita lihat di akhir Doctor Strange dan untuk melakukannya lagi, dengan membuat catatan tiap kali dia melakukannya," papar Joe.
Ide kalau Strange akan hidup di tiap masa depan ini secara independen menunjukkan mengapa dia terlihat begitu terbebani usai melihat masa depan itu. Tergantung apa yang terjadi di tiap 14 juta masa depan itu, dia telah hidup di banyak waktu untuk melihat satu masa depan yang kita lihat di Avengers: Endgame. Namun, di Doctor Strange, Ancient One (Tilda Swinton) mengonfirmasi kalau penyihir tidak bisa melihat masa depan setelah kematian mereka. Itu berarti orang-orang yang kena jentikan jari itu sebenarnya tidak mati kalau Strange mampu melihat masa depan kecuali kebangkitan mereka secara efektif menerobos ide itu.
Kalau memang begitu, Doctor Strange, yang merupakan manusia berusia 40-50 tahun, telah hidup ratusan tahun atau jutaan tahun. Ini membuat dia menjadi salah satu pahlawan terkuat di Marvel Cinematic Universe (MCU). Namun, semua itu bisa dia lakukan berkat bantuan Batu Waktu. Kini, Batu Waktu itu sudah musnah setelah dihancurkan Thanos. Pertanyaannya, apa yang akan terjadi pada Doctor Strange dan teman-temannya yang disumpah untuk melindungi Mata Agamoto?
Secara teori, Strange bisa kembali ke masa lalu dan meminta Ancient One memberikan batu itu kepadanya, seperti yang dilakukan Hulk di Avengers: Endgame. Apalagi, kini teknologi perjalanan waktu sudah ada di MCU. Dia kemudian bisa menggunakan batu itu di lini masa sekarang untuk membatalkan peristiwa penghancuran Batu Keabadian yang dilakukan Thanos. Namun, ini akan menciptakan keanehan. Seperti terlihat di logika Batu Waktu, itu artinya Thanos akan kembali dengan Batu Keabadian dan menjentikkan jarinya lagi.
Skenario lain, Strange akan kembali ke masa lalu untuk mengambil semua Batu Waktu dari lini masa alternatif. Jika ini terjadi, maka akan terjadi retakan waktu yang menyebabkan chaos dan kutukan abadi. Meski terlihat gelap, ini bukanlah di luar karakternya. Apa pun yang terjadi antara Strange dan Masters of Mystic Arts tanpa Batu Waktu mungkin akan terjawab di Doctor Strange in the Multiverse of Madness pada 7 Mei 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto