PT SMR Utama TBk (SMRU) emiten pertambangan ini mencatatkan oertumbuhan pendapatan sebesar Rp376,44 miiliar naik dibandingkan dengan perioden yang sama tahun sebelumnya Rp359,21 miliar.
Sayangnya, kenaikan pendapatan tersebut tak menahan rugi yang diderita perseroan. Tercatat, rugi perseroan malah membengkak menjadi Rp76,31 miliar dari Rp45,06 miliar.
Baca Juga: 242 Saham Amblas, IHSG Nyerah di Zona Merah
Hal tersebut ternyata mengubur harga saham perseroan sehingga bertengger di level Rp50 per saham sehingga masuk ke dalam kategori saham gocapan. Padahal pada bulan lalu, harga saham perseroan masih berada di posisi Rp119 per saham.
Jika ditarik lebih jauh lagi, harga saham perseroan pada awal tahun ini berada pada posisi Rp500 per saham. Artinya, harga saham perseroan sudah jeblok Rp450 per saham.
Baca Juga: Jangan Terlewat! Digoreng Isu Akuisisi dan Divestasi, Saham Telkom dan BMRI Kian Menantang!
Harga saham perseroan bahkan sempat menyentuh titik tertingginya di harga Rp505 per saham. Dan harga saham perseroan saat in menjadi yang terendahnya selama 5 tahun terakhir.
Sebagai informasi, SMRU merupakan anak usaha dari PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) yag merupakan perusahaan yang melakukan penyediaan jasa transportasi laut, pertambangan, konstruksi dan jasa perdagangan umum lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: