Habib Rizieq Dicekal Sampai Pelantikan Presiden Diduga karena Kepentingan Politik
Anggota senior lembaga dakwah Front Pembela Islam (FPI), Novel Bamukmin mendapatkan informasi bahwa Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab dicekal (cegah tangkal) sampai Joko Widodo (Jokowi) dilantik kembali menjadi Presiden Indonesia.
"Kabar baru yang saya dapat bahwa beliau (Habib Rizieq Shihab) masih dicekal minimal sampai pelantikan presiden," kata Novel Bamukmin dilansir dari Okezone, Minggu (25/8/2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Novel, pencekalan Habib Rizieq Shihab karena diduga ada kepentingan politik yang tidak sehat. Novel menyebut bahwa kepentingan politik itu dimainkan oleh kubu penista agama.
"Cekal karena diduga kuat kepentingan politik yang tidak sehati yang dimainkan kubu pendukung penista agama dan kriminalisasi ulama," ucapnya.
Baca Juga: Ingin Pulang, Doa-Doa Orang Terdzalimi Bisa Bawa Habib Rizieq Pulang
Penetapan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden & Wapres Terpilih
Sebagai murid Habib Rizieq, Novel mengaku mengetahui betul resiko yang akan dihadapi oleh gurunya tersebut dalam berjuang membela agama. Oleh karenanya, sambung Novel, Habib Rizieq tidak akan mengemis ke pemerintah untuk kembali ke Indonesia.
"Beliau (HRS) tidak pernah mengemis karena beliau sudah siap dengan segala kemungkinan sebagai konsekuensinya dalam berjuang membela agama, negara, dan bangsa melalui dakwah, hisbah, dan jihad konstitusional yang beliau lakukan," katanya.
Sekadar informasi, Habib Rizieq Shihab saat ini masih berada di Mekkah, Arab Saudi. Dia sudah berada di Arab sejak April 2017. Sudah dua tahun lebih Habib Rizieq bersama keluarganya tinggal di Arab dan belum bisa pulang ke Indonesia.
Habib Rizieq mengaku tidak bisa pulang ke Indonesia karena dicekal untuk ke luar Arab Saudi. Pihak Habib Rizieq juga pernah menyebut bahwa pentolan FPI tersebut didenda karena telah melewati masa tinggalnya di Arab.
Baca Juga: Novel Bamukmin: Moeldoko Gagal Paham
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh