FIFA tengah menjajal kemungkinan mengganti peran hakim garis dengan video assistant referee VAR. Federasi sepak bola tertinggi di dunia itu dilaporkan telah membentuk departemen baru untuk mengkaji VAR.
Kabar tersebut sebagaimana dikutip dari media lokal The Mirror. VAR diyakini dapat dipakai sebagai pengembangan teknologi untuk hakim garis.
Peran hakim garis telah diidentifikasi sebagai area potensial saat teknologi itu dapat mulai digunakan. Pasalnya, meski sudah menerapkan VAR keputusan wasit juga masih dipengaruhi oleh hakim garis.
Di sisi lain, sejauh ini keputusan hakim garis pun masih belum sepenuhnya akurat, khususnya dalam kasus offside dan onside. Hal tersebut membuat wasit utama kerap kali menyetujuinya, meski salah membuat keputusan.
Atas dasar itulah, FIFA mencoba menjajaki kemungkinan mengganti hakim garis dengan VAR. Apabila temuan dari departemen baru itu bermanfaat dan menguntungkan, bukan tidak mungkin pertandingan sepak bola ke depannya hanya dipimpin satu orang.
"FIFA sudah memiliki departemen yang mengatur untuk meneliti bidang-bidang yang tepat ini. Apakah mereka akan mengganti asisten wasit sepenuhnya dengan kamera dan komputer untuk memutuskan bola offside dan keluar lapangan? Itu bisa terjadi suatu hari," papar sumber yang berkata kepada The Mirror.
Meski mungkin beberapa tahun lagi dapat menjadi kenyataan, pembuatan VAR untuk hakim garis pastinya akan melecut amarah pihak-pihak anti-VAR. Namun, Presiden FIFA, Gianni Infantino, tampaknya tidak akan terpengaruh dengan apapun yang bermaksud menghentikan pengembangan teknologi dalam sepak bola.
Di Liga Premier Inggris sendiri, sejak VAR diperkenalkan pertama kali musim ini, teknologi itu sudah menimbulkan banyak perdebatan di antara para suporter, pelatih, dan pakar. Sejauh ini telah ada sejumlah momen krusial dan gol yang telah dianulir oleh VAR.
Salah satunya adalah gol Gabriel Jesus melawan Tottenham Hotspur pekan lalu karena rekan setimnya Aymeric Laporte tertangkap handball. Di sisi lain pelatih Wolves, Nuno Espirito Santo, mengatakan bahwa VAR merusak sisi emosional permainan.
"Saya tidak ingin kehilangan momen itu. Saya tidak tahu bagaimana mereka akan menyelesaikannya, saya memberikan pendapat saya untuk itu, tetapi itu adalah emosi," ujar Nuno pasca pertandingan pekan lalu.
Nuno juga mengatakan merayakan gol yang dianulir VAR rasanya akan menghilangkan momen utama dalam sepak bola.
"Anda merayakan gol dan ini momen yang indah, jadi ketika Anda berdiri diam menunggunya, jangan mengambilnya dari orang-orang, karena itu adalah momen terpenting dalam sepak bola," lanjutnya.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Daily Star Sunday, ketua VAR Liga Inggris, Neil Swarbrick, telah membantah para wasit yang dikatakan tidak dapat membuat panggilan pasti pada keputusan offside.
Di waktu yang sama ia juga menanggapi beberapa orang yang sudah terkena virus anti-VAR.
"Itu karena orang belum terbiasa. Terkadang itu memberikan lebih banyak hiburan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: