Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut target pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara tahun 2024 di Kalimantan Timur sulit dilaksanakan karena membutuhkan proses jangka panjang 10 hingga 20 tahun.
Baca Juga: Anak Buah Jokowi Izinkan China Investasi Transportasi di Ibu Kota Baru?
"Itu (10-20 tahun) masih masuk akal. Itu pun dengan prasyarat kondisi ekonomi kita baik," katanya di Gedung MPR/DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan saat ini Jakarta masih cocok menjadi ibu kota negara.
Meski begitu, ia mengusulkan ibu kota negara yang baru berada tidak jauh dari Jakarta di antaranya di Jonggol atau Kertajati, keduanya berada di Provinsi Jawa Barat.
Hal serupa, kata dia, dilakukan oleh negara Malaysia yang memindahkan pusat pemerintahannya di Putra Jaya yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Kuala Lumpur.
"Itu namanya split capital, jadi masuk akal untuk memindahkan pusat pemerintahan dengan pusat bisnis tetap di Kuala Lumpur dan tidak kehilangan status sebagai ibu kota tapi Putra Jaya itu pusat pemerintahan," katanya.
Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan itu menambahkan pemerintah saat ini ingin mencontoh Brasil yang memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia atau ditempuh sekitar dua jam penerbangan.
"Di kota itu mati tidak ada kehidupan, itu sudah berjalan puluhan tahun sampai sekarang, kelihatan ideal tapi tidak efektif, efisien," kata Fadli Zon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: