Di Bawah Tekanan Pemerintah AS, Huawei Niat Gelontorkan Rp4,3 Triliun untuk....
Huawei masih berencana menggelontorkan lebih dari US$300 juta (sekitar Rp4,3 triliun) per tahun untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan (R&D) universitas, menurut salah satu petinggi perusahaan. Padahal, perusahaan itu telah kehilangan beberapa relasi dengan lembaga pendidikan di Amerika Serikat (AS).
Direktur dan Presiden Institut Riset Strategis Huawei, William Xu mengutarakan, hanya ada beberapa lembaga yang menangguhkan hubungan dengan mereka. Dana juga akan dialokasikan ke lembaga-lembaga yang bersedia menerimanya.
"Mulai sekarang, jumlah (US$300 juta per tahun) ini akan meningkat, tidak berkurang," katanya, dilansir dari ChannelNewsAsia, Rabu (4/9/2019).
Baca Juga: Didanai Lengan Investasi Toyota dan BMW, Perusahaan Israel Ini Ambil Langkah untuk....
Dia juga mengatakan, perusahaan mengirim lebih dari 200 ribu stasiun pangkalan telekomunikasi jaringan generasi kelima (5G) secara global, meningkat dari angka 150.000 pada Juli lalu.
Larangan perdagangan dari pemerintah AS telah mengganggu bisnis perusahaan itu sejak Mei, bahkan memutus aksesnya ke perusahaan pemasok komponen pentingnya. Tak hanya itu, Huawei juga harus kehilangan sejumlah relasi dengan lembaga pendidikan di Negeri Paman Sam.
Institut Teknologi Massachusetts jadi salah satu lembaga yang memutuskan hubungan dengan Huawei pada awal 2019, setelah pemerintah mulai menyelidiki perusahaan tersebut dengan tuduhan pelanggaran sanksi. Universitas Oxford di Inggris juga berhenti menerima dana dari Huawei tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna