Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seruan Demonstran Minta Donald Trump Ikut Campur, AS Tunggangi Demonstrasi Hong Kong?

Seruan Demonstran Minta Donald Trump Ikut Campur, AS Tunggangi Demonstrasi Hong Kong? Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Para massa demonstran di Hong Kong kembali bentrok dalam protes terbaru di kota itu menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) untuk membebaskan mereka dari Pemerintah China. Permintaan para demonstran tersebut menimbulkan sebagian orang menduga ada keterlibatan Washington di dalam protes yang telah berlangsung selama beberapa bulan itu.

 

Dilaporkan RT, Senin (9/9/2019), ribuan pengunjuk rasa berbaris ke Konsulat AS di Hong Kong pada Minggu, menyerukan kepada Presiden Donald Trump untuk campur tangan dalam kekacauan politik yang telah berlangsung selama beberapa pekan. Beredarnya video demonstrasi menunjukkan para pengunjuk rasa mengibarkan bendera AS saat mereka menyanyikan lagu kebangsaan AS dan memainkan 'The Star Spangled Banner' melalui speaker di ponsel mereka.

 

Para massa bahkan membawa spanduk yang mendesak Trump untuk "membebaskan" Hong Kong. Anggota parlemen AS saat ini sedang mempertimbangkan apa yang disebut 'Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong'. Undang-undang tersebut akan mewajibkan Washington untuk setiap tahun menilai tingkat otonomi Hong Kong dari Beijing dan bereaksi dengan tindakan balasan ekonomi jika daerah otonomi itu terancam bahaya.

 

Baca Juga: Demonstran: Donald Trump Harus Bebaskan Hong Kong!

 

Protes yang digunakan untuk menggalang dukungan untuk masalah ini telah menimbulkan pertanyaan tentang keakuratan pesan yang disampaikan. Menurut Global Times, ada spanduk yang terpasang pada jembatan layang keliru mengklaim bahwa China berutang Amerika USD1 triliun.

 

Pada rekaman juga memperlihatkan tindakan vandalisme yang menyasar infrastruktur dan transportasi umum. Dalam salah satu video, sebuah tangga dilukis dengan semprotan tulisan berjuang untuk kebebasan, disertai dengan lambang swastika yang identik dengan kelompok Nazi.

 

nkc4y2a78pbrxyneex6j_15536.jpg

 

Para pengunjuk rasa yang memakai topeng dan dipersenjatai dengan batang logam dan tongkat - juga mendirikan barikade jalanan, yang kemudian dibakar. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan orang.

 

Beijing dikabarkan telang menuduh Washington memicu kekacauan politik di Hong Kong. Tuduhan itu semakin mengemuka setelah seorang diplomat senior AS terlihat bertemu dengan para pemimpin demonstrasi.

 

Adanya seruan langsung mereka ke Trump, terlihat bahwa banyak di antara demonstran yang idak tertarik untuk bernegosiasi langsung dengan Pemerintah China. Pada pekan lalu, pemimpin Hong Kong telah secara resmi mencabut RUU ekstradisi kontroversial dengan China yang memicu kerusuhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: