Bantah Laporan AS Tarik Mata-mata di Kremlin, Pompeo Bilang Itu Tak Faktual
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo angkat bicara mengenai laporan yang menyebut Washington telah menarik pulang seorang mata-mata yang ditempatkan di Kremlin.
Pompeo mengatakan bahwa laporan yang dikeluarkan benar-benar salah karena tidak berdasar pada fakta.
"Pelaporan ini tidak akurat secara material, pelaporan di sana secara faktual salah," kata Pompeo saat konferensi pers di Gedung Putih, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (11/9/2019).
Baca Juga: Pompeo Sebut Trump-Rouhani Bisa Bertemu Tanpa Prasyarat di PBB
Mulanya, menurut laporan CNN ada seorang mata-mata yang disebut bernama Oleg Smolenkov. Smolenkov adalah salah seorang informan AS dengan peringkat tertinggi di dalam pemerintahan Rusia.
Sementara New York Times, mengklaim Smolenkov telah membeberkan informasi tentang dugaan intervensi Rusia dalam pemilu AS tahun 2016.
Lantas setelah itu seperti yang dilaporkan CNN, informan AS itu telah ditarik atau diekstrak oleh Central Intelligence Agency (CIA) dari Kremlin pada 2017.
Sementara itu, Kremlin seakan menutupi laporan mata-mata CIA di dalam administrasi kepresidenan Rusia. Namun mereka menyebut seorang pejabat yang diidentifikasi oleh media Rusia sebagai terduga "tikus" AS telah bekerja di sana, meskipun tidak memiliki akses ke Presiden Vladimir Putin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Smolenkov telah bekerja di administrasi kepresidenan Rusia, tetapi telah dipecat pada tahun 2016 atau 2017.
"Memang benar bahwa Smolenkov bekerja di administrasi kepresidenan, tetapi dia dipecat beberapa tahun yang lalu. Pekerjaannya tidak di level pejabat senior," kata Peskov.
Baca Juga: Kremlin Sebut Mata-mata AS Tak Punya Akses ke Putin
Peskov kemudian menuturkan, Smolenkov tidak memiliki akses langsung ke Putin. Ketika ditanya apakah Smolenkov telah menjadi agen AS atau tidak, Peskov menjawabnya dengan tawa.
"Saya tidak dapat mengkonfirmasi. Saya tidak tahu apakah dia seorang agen. Saya hanya dapat mengkonfirmasi bahwa ada orang seperti itu dalam administrasi kepresidenan, yang kemudian dipecat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Peskov tidak dapat memberikan keterangan sedikitpun terkait siapa yang disebut diekstraksi.
"Semua spekulasi media AS ini tentang siapa yang secara mendesak mengekstraksi siapa dan menyelamatkan siapa dari siapa dan seterusnya, ini lebih merupakan genre fiksi pulp, membaca kejahatan, jadi mari kita serahkan pada mereka," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: