Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbahayakah Punya Gigi Gingsul? Dokter Gigi Bilang. . .

Berbahayakah Punya Gigi Gingsul? Dokter Gigi Bilang. . . Kredit Foto: (Foto: Shutterstock)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap orang memiliki bentuk gigi yang berbeda-beda. Tak semua orang giginya tumbuh secara rapi dan teratur. Dengan kondisi yang seperti itu membuat orang yang mengalaminya menjadi tampil kurang percaya diri.

 

Tetapi banyak orang yang memiliki gigi gingsul justru senang dengan kondisi itu. Karena, khususnya perempuan, menganggap gigi gingsul mempercantik wajahnya ketika senyum. Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan terjadinya gigi gingsul?

 

Menurut dokter spesialis gigi, drg. Diono Susilo, MPH, gigi gingsul terjadi karena faktor keturunan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang memiliki orangtua dengan ukuran tubuh tidak seimbang. Seperti ayahnya bertubuh besar sedangkan ibunya bertubuh kecil, atau sebaliknya.

 

Baca Juga: Pakar Kesehatan Sebut Malaria Bisa Diberantas Paling Cepat 2050, Ini Alasannya

 

n8ae93wuhhqd2bn0o6tr_17199.jpg

 

"Bisa dibayangkan ketika anaknya lahir ia memiliki rahang ibunya yang (ukuran) kecil. Tapi gigi yang tumbuh mengikuti gen dari ayahnya yang ukurannya besar-besar. Hal itu membuat tidak semua gigi mendapatkan tempat yang pas untuk tumbuh," jelas drg. Diono saat ditemui Okezone dalam sebuah acara, Jumat, 13 September 2019 di Jakarta.

 

Ia mengatakan, kondisi yang sama bisa juga terjadi pada anak-anak yang tumbuh giginya jarang-jarang. Bisa jadi anak tersebut mewarisi ukuran rahang yang besar tapi gigi yang tumbuh ukurannya kecil. Namun, kondisi-kondisi semacam ini bisa diatasi dengan cara melakukan pemasangan kawat gigi apabila mereka yang memilikinya merasa tidak nyaman.

 

"Perlu diingat jika gigi gingsul itu tidak berbahaya. Malah untuk sebagian orang, gigi gingsul dianggap bikin cantik. Tapi kalau sampai mengganggu pengunyahan, baru harus dilakukan tindakan," jelas drg. Diono.

 

Apa tindakan yang harus dilakukan terhadap gigi gingsul, drg. Diono menyebut ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama fungsi pengunyahan makanan terganggu atau tidak. Apabila ada gangguan, maka dilakukan perataan dengan penggunaan kawat gigi. Jika sudah, gigi belakang akan dicabut agar gigi gingsul bisa masuk sejajar dengan gigi lainnya.

 

Selanjutnya dengan melihat fungsi estetik. Beberapa orang ada yang merasa gigi gingsulnya malah membuat penampilannya kurang maksimal dan ukurannya tidak pas. Dikatakan drg. Diono hal itu bisa juga diperbaiki dengan pemasangan kawat gigi.

 

"Kalau tidak terganggu dengan fungsi pengunyahan atau merasa dengan gigi gingsul semakin cantik, silahkan dipertahankan. Tapi perlu diingat gigi gingsul itu bukan satu kelainan, tapi pencampuran gen antara orangtua," pungkas drg. Diono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: