Pasar investasi global tak cukup kondusif usai penyerangan kilang minyak Arab Saudi di Timur Tengah. Penyerangan tersebut pun kini merembet pada ketegangan antara AS dan Iran. Diketahui bahwa pihak AS mengklaim Iran menjadi dalang atas peristiwa itu yang kemudian dibalas kecaman dari pihak Iran.
Baca Juga: Timur Tengah Diserang, Rupiah Menjerit!
Sejatinya, meski AS dan Iran menjadi pihak yang saling berseturu, hal itu memberi dampak yang luas, termasuk ke Asia. Pergerakan pasar investasi di Asia pun goyah lantaran pelaku pasar mulai was-was atas kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Alhasil, bursa saham seluruhnya terkoreksi di Selasa (17/09/2019) pagi.
Pada perdagangan pagi ini, indeks Hang Seng memimpin pelemahan dengan koreksi sebesar 0,99%. Kemudian diikuti oleh Shanghai dengan koreksi 0,81%, Strait Times dengan koreksi 0,34%, dan Nikkei dengan koreksi 0,15%.
Baca Juga: Trump Tepis Kabar Dirinya Siap Temui Rouhani Tanpa Syarat
Bursa saham Indonesia pun tak luput dari koreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melanjutkan pelemahan sebesar 0,07% ke level 66.215,24 pada Selasa pagi. Pelemahan tersebut kian dalam karena asing masih aktif berjualan saham.
Merangkum dari RTI, dari aksi berjualan saham, asing mengantongi keuntungan hingga mencapai nilai Rp36,86 miliar atau setara dengan Rp986,61 miliar dalam sepekan terakhir.
Sejumlah 1,59 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 39.602 kali transaksi dan bukuan nilai transaksinya mencapai Rp565,15 miliar. Pergerakan saham di bursa sementara ini meliputi 126 saham naik, 95 saham turun, dan 136 saham lainnya stagnan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: