Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Siaga Berperang Bikin Rupiah Dirundung Duka!

Iran Siaga Berperang Bikin Rupiah Dirundung Duka! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, menepis tudingan AS bahwa pihaknya menjadi dalang atas peristiwa penyerangan kilang minyak di Timur Tengah yang terjadi pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Timur Tengah Makin Tegang, AS-Iran 'Pasang Badan' Buat Perang!

Melansir dari Reuters, Mousavi menilai tudingan tersebut tidak berdasar dan AS hanya menjadikan Iran sebagai kambing hitam atas peristiwa yang menimpa sekutu AS, Arab Saudi. Tak terima dituding demikian, Iran dengan tegas menyatakan siap berperang untuk melawan AS dan sekutunya.

"Tuduhan dan pernyataan sia-sia seperti itu tidak dapat dipahami dan tidak berarti . . . Iran selalu siap untuk perang dalam skala penuh," tegas Mousavi seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, Selasa (17/09/2019). 

Baca Juga: Timur Tengah Diserang, Rupiah Menjerit!

Kesiapan Iran untuk berperang menjadi ancaman serius bagi global, terlebih lagi dalam bidang perekonomian. Aset-aset berisiko dari negara berkembang pun terpukul mundur pada awal pekan ini, tak terkecuali rupiah

Sejak Senin kemarin, rupiah dirundung duka tatkala pelaku pasar ramai melepas aset-aset keuangan dari Asia dan lebih memilih dolar AS sebagai aset safe haven. Duka itu pun berlanjut hingga hari ini, di mana pada pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah dibuat keok sebesar 0,14% ke level Rp14.055 per dolar AS. 

Baca Juga: Update: Sentimen Domestik Tak Ampuh, Rupiah Bertahan Jadi Juara. . . .

Seiring berjalannya pasar, koreksi yang dialami rupiah semakin dalam. Terhitung hingga pukul 10.16 WIB, mata uang Garuda tercatat minus 0,48% ke level Rp14.108 per dolar AS. Ketidakberdayaan rupiah juga nampak di hadapan mata uang dolar Australia (-0,17%), poundsterling (-0,43%), dan euro (-0,58%). 

Tak sampai di situ, rupiah pun kini jelas menyandang status sebagai mata uang terlemah di kandangnya sendiri, Asia. Tekanan terdalam yang diterima rupiah berasal dari yen dan dolar Hongkong masing-masing sebesar minus 0,45%. Berikutnya ada dolar Taiwan (-0,44%), dolar Singapura (-0,41%), yuan (-0,30%), baht (-0,22%), won (-0,08%), dan ringgit (-0,06%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: