Iran mengatakan kepada Inggris bahwa mereka harus berhenti menjual senjata ke Arab Saudi alih-alih menuduh Iran menyerang kilang minyak Riyadh. Ini adalah respon atas pernyataan yang dilontarkan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
"Pemerintah Inggris, bukannya melakukan upaya sia-sia terhadap Iran, harus mengambil tindakan untuk menghentikan penjualan senjata mematikan ke Saudi, yang merupakan permintaan banyak orang di dunia, dan membebaskan diri mereka dari tuduhan melakukan perang kejahatan terhadap rakyat Yaman," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi seperti dilansir Reuters pada Selasa (24/9).
Johnson, seperti diketahui mengatakan bahwa Inggris percaya Iran berada di balik serangan terhadap kilang minyak Saudi. Menurutnya, London akan bekerja sama dengan Washington dan sekutu Eropa dalam respons bersama.
Baca Juga: Bertemu Presiden Prancis, Boris Johnson Angkat Kaki ke Meja
"Inggris mengaitkan tanggung jawab dengan tingkat probabilitas yang sangat tinggi kepada Iran untuk serangan (terhadap) Aramco. Kami kira sangat mungkin memang Iran yang bertanggung jawab," kata Johnson.
Ditanya apakah Inggris akan mengesampingkan aksi militer, Johnson mengatakan akan mengawasi dengan cermat proposal Amerika Serikat (AS) untuk berbuat lebih banyak guna membantu mempertahankan Saudi.
Pernyataan Johnson kemudian digaungkan kembali Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab. Di mana, Raab mengatakan London percaya Iran sangat mungkin berada di balik serangan tersebut.
Baca Juga: Menlu Inggris Yakin Iran Berada di Balik Serangan Kilang Minyak Saudi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: