Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Wilayah Teluk dalam Bahaya Kehancuran'

'Wilayah Teluk dalam Bahaya Kehancuran' Kredit Foto: Official Presidential website/Handout via Reuters

"Tanggapan kami terhadap pembicaraan di bawah tekanan adalah tidak!," katanya

Ia juga melemparkan kritik kepada negara-negara dari Eropa yang menjadi penandatangan JCPOA karena gagal menghormati perjanjian mereka di bawah kesepakatan dan melindungi Iran dari sanksi Amerika.

Meskipun ketegangan antara Teheran dan Washington terus meningkat sejak AS menarik diri dari Rencana Aksi Komprehensif (JCPOA) atau kesepakatan nuklir Iran 2015 tahun lalu, mereka telah mengambil dimensi militer baru dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: PBB Minta Penjelasan Terkait Penolakan AS Memberi Visa ke Delegasi Rusia

Serangkaian upaya sabotase pada kapal tanker minyak di dekat Selat Hormuz awal musim panas ini menyebabkan peningkatan kehadiran AS di jalur air, sementara serangan baru-baru ini pada sepasang kilang minyak Saudi menyebabkan Presiden Donald Trump untuk mengerahkan pasukan AS ke wilayah itu pekan lalu.

Pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan kilang itu, dan Iran menyangkal semua tuduhan yang diarahkan kepadanya.

Trump bersikeras bahwa ia "pasti ingin menghindari" perang dengan Iran, dan meminta Teheran untuk datang ke meja perundingan dalam pidatonya di depan PBB pada hari Selasa, meskipun sebelumnya mengeluarkan kritik kepada pemerintah Iran, menuduhnya haus darah dan perilaku mengancam.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: