Kredit Foto: Sawit Indonesia
Joko mengatakan India menjadi kunci peningkatan ekspor sawit Indonesia karena konsumsinya sangat tinggi setiap tahun. Oleh karena itu, pasar ini perlu dijaga dalam jangka panjang melalui hubugan erat kedua negara.
"Saya mengusulkan pemerintah Indonesia membangun kerjasama dagang yang bersifat bilateral. Skema bilateral perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pasar sawit India," ungkap Joko.
Baca Juga: Wow! Ekspor Sawit Indonesia ke Rusia Berpotensi Capai 1,1 Juta Ton
Direktur Eksekutif SEA India, B.V. Mehta mengatakan kerja sama dagang antara negara ASEAN-India menghasilkan kesepakatan menurunkan bea impor sawit dari negara anggota ASEAN mulai 1 Januari 2020.
Dalam kesepakatan perdagangan ini, India telah menurunkan bea masuk produk minyak sawit mentah (CPO) yang diimpor dari negara-negara ASEAN menjadi 40% dan produk turunan minyak sawit menjadi 50% sampai akhir tahun ini.
Selanjutnya per 1 Januari 2020, bea masuk akan diturunkan lagi menjadi 37,5% untuk CPO dan 45% produk olahan minyak sawit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar