Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesimisme Korut-AS Bisa Duduk Bersama Satu Meja

Pesimisme Korut-AS Bisa Duduk Bersama Satu Meja Foto kombinasi menunjukkan Kim Jong Un dari Korean Central News Agency (KCNA) yang dirilis pada 10 Mei 2016, dan Donald Trump berpose untuk foto di New York City, AS, 17 Mei 2016. | Kredit Foto: Reuters/KCNA handout via Reuters/File Photo & Reuters/Lucas Jackson/File Photo
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Utara (Korut) meragukan prospek terjadinya pertemuan puncak dengan Amerika Serikat (AS) di masa depan. Hal ini disebabkan kurangnya kemajuan dalam implementasi perjanjian yang dibuat antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un telah meragukan prospek untuk pertemuan puncak di masa depan, kata kantor berita negara KCNA.

"AS tidak melakukan apa pun untuk mengimplementasikan pernyataan bersama dari pertemuan puncak pertama antara Trump dan Kim di Singapura tahun lalu," kata penasehat Kementerian Luar Negeri Korut, Kim Kye-gwan, seperti dikutip dari 9News, Jumat (27/9/2019).

Gwan mengkritik latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan (Korsel), serta memperkuat sanksi dan tekanan terhadap Korut.

Baca Juga: Punya Hubungan Baik dengan Kim Jong-un, Trump Tak Mau Beri Sanksi ke Korut

Gwan juga menyatakan politisi di Washington terobsesi dengan pernyataan bahwa Korut dapat memperoleh akses ke masa depannya yang cerah hanya ketika negara itu meninggalkan nuklirnya terlebih dahulu, dan pandangan bahwa sanksi yang mendorong Korea Utara untuk berdialog "terpelintir".

"Ini membuat saya ragu apakah terobosan baru dapat terjadi dalam hubungan DPRK-AS meskipun pembicaraan KTT DPRK-AS lainnya mungkin terbuka," katanya, menggunakan nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Namun, kata Kim Kye-gwan, Trump berbeda dari pendahulunya dalam hal politik dan keputusan sehingga ia ingin menaruh harapan pada pilihan bijak dan keputusan berani presiden AS itu.

Baca Juga: Trump Yakin Bisa Bertemu Kembali dengan Kim Jong-un Jika...

Negosiasi yang bertujuan membongkar program nuklir dan rudal Korut telah terhenti sejak pertemuan puncak kedua yang gagal antara Trump dan Kim pada Februari.

Pyongyang mengatakan pihaknya bersedia untuk memulai kembali pembicaraan tingkat kerja, tetapi tidak ada tanggal atau lokasi yang ditetapkan.

Awal pekan ini Trump mengatakan ia ingin tahu apa yang akan dihasilkan dari pertemuan puncak ketiga dengan Kim Jong-un sebelum setuju untuk mengadakannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: