Dicuri Tahun 2011, AS Kembalikan Peti Mati Emas Berusia 2.100 Tahun ke Mesir
Amerika Serikat telah mengembalikan peti mati curian yang diperkirakan berusia ribuan tahun ke Mesir. Diketahui, peti mati tersebut sebelumnya telah diakuisisi oleh Museum Seni Metropolitan di New York City selama dua tahun.
Peti mati yang diperkirakan berusia 2.100 tahun dari seorang imam bernama Nedjemankh dipajang dalam sebuah pameran artefak perumahan dari Mesir. Barang antik dicuri lalu dijual ke museum oleh jaringan perdagangan seni global, yang menggunakan dokumen penipuan.
Peti mati yang dilapisi emas itu dijarah dan diselundupkan keluar dari Mesir pada 2011.
Baca Juga: FIFA Angkat Bicara Soal Hilangnya Suara Mesir untuk Mo Salah
"Sejauh ini penyelidikan kami telah menentukan bahwa peti mati ini hanyalah satu dari ratusan barang antik yang dicuri oleh jaringan perdagangan multinasional yang sama," kata Jaksa Distrik Manhattan Cyrus Vance, mengutip Reuters Jumat (27/9/2019).
Diketahui, peti mati tersebut berasal dari abad ke 1 SM, dibeli oleh museum seharga USD4 juta (sekira Rp56 miliar) dari dealer seni Paris, Prancis. Para pejabat mengatakan peti mati besar dan hiasan telah dimakamkan di wilayah Minya di Mesir selama 2.000 tahun sebelum dicuri pada tahun 2011.
"Ini bukan hanya untuk orang Mesir tetapi ini untuk warisan manusia kita bersama," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Hassan Shoukry.
Peti mati tersebut selanjutnya akan dipamerkan di Mesir pada tahun 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: