Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong UKM Go Internasional, Birmingham Gaet SBM ITB

Dorong UKM Go Internasional, Birmingham Gaet SBM ITB Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Guna mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) untuk merebut peluang bisnis dalam ekonomi global, Centre for Enterprise, Innovation and Growth (CEIG) atau Pusat Perusahaan, Inovasi dan Pertumbuhan-Birmingham Business School-Universitas Birmingham City, Inggris bersama Center of Knowledge for Business Competitiveness (CK4BC) atau Pusat Pengetahuan untuk Daya Saing Bisnis-SBM ITB mengadakan penelitian bersama.

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti utama dari BCU-UK adalah Prof. Mark Gilman dan Dr. Aineias Gkikas. Sementara, peneliti utama dari CK4BC-SBM ITB adalah Hary Febriansyah, Ph.D. 

Ketua Center of Knowledge for Business Competitiveness (CK4BC) Hary Febriansyah mengatakan penelitian bersama ini telah dimulai sejak 2015, dengan didanai khusus langsung oleh British Academy-UK, Birmingham City University dan SBM-ITB.

"Penelitian ini berfokus pada bagaimana universitas dapat mendukung UKM melalui pengembangan kompetensi kewirausahaan, dan strategi mereka dalam membantu menciptakan ekosistem kewirausahaan. Hal ini akan membantu pertumbuhan UKM yang ada dan pengembangan baru yang mendukung kesejahteraan ekonomi dan sosial," katanya kepada wartawan saat ditemui di kampus SBM-ITB, Sabtu (28/9/2019).

Baca Juga: Sekolah Bisnis Manajemen ITB Targetkan Raih Akreditasi Internasional AACSB

Hary menilai UKM merupakan sumber kehidupan setiap roda perekonomian negara maju maupun berkembang. UKM dan bisnis keluarga juga memainkan peran penting dalam ekonomi apa pun.  

Selain itu, UKM sangat penting bagi perekonomian Indonesia karena ada sekitar 50 juta UKM di seluruh negeri. Walaupun ini mungkin terdengar banyak, ini relatif kecil jika dibandingkan dengan ekonomi Asia lainnya seperti Cina dan India.  

"Yang paling penting adalah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan-perusahaan ini sehingga mereka mengalami dan kinerja yang kuat yang pada gilirannya diterjemahkan menjadi manfaat kuat bagi ekonomi dan tatanan sosial yang mereka operasikan," jelas Hary.

Saat ini, para peneliti sudah mendapatkan 600 responden dari beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Jogjakarta, Malang dan Solo.

"Dari penelitian ini telah menghasilkan tiga kelulusan MBA-ITB pada tahun 2018, dan akan meningkatkan kelulusan Master dan Sarjana lainnya pada tahun 2020," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: