Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Petani Ke Industri Pangan, Kementan Bentuk SP3T

Dorong Petani Ke Industri Pangan, Kementan Bentuk SP3T Kredit Foto: Kementan

Masih Terbiasa Tidak Jual Gabah Kering Panen

Kepala Seksi Perbenihan, Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ciamis, Yayu Rahayu menuturkan pihak produsen beras di SP3T Sukasari saat ini membutuhkan lantai jemur. Alasannya adalah karena di Wilayah Priyangan Timur terutama Ciamis tidak ada petani yang jual padi gabah kering panen atau GKP.

"Sebab, budaya masyarakat petai di daerah ini adalah padi sudah dikeringkan dulu lalu disimpan beberapa waktu di rumah kemudian barulah dijual," tuturnya.

“Memang dilihat dari segi ketahanan pangan justru yang seperti itu lebih baik dan berguna menjaga kemantapan cadangan atau stock stability pangan, di mana waktu paceklik  petani tidak kekurangan bahan pangan terutama beras karena persediaan padi masih ada di gudang atau lumbung petani,” tambah Yayu.

Baca Juga: Kementan Dorong Bone Jadi Pionir Produsen Benih Kawasan Timur

Ia menambahkan bahwa alasan perlunya lantai jemur sebab petani mempunyai pola pikir tersendiri tentang hasil panen, yaitu gabang kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG) dan gabah kering simpan (GKS). Artinya, dari GKP harus menjadi GKS barulah gabah kering giling atau GKG itu.

"Atas kondisi demikian itulah para petani membutuhkan lantai jemur yang lebih memadai atau lebih luas, di mana apabila kelembaban padi masih 17 persen tentu berisiko kalau disimpan lama," katanya.

Sebab, menurut Yayu Rahayu, padi panenan petani itu kadar airnya tidak sama. Pasalnya ada yang 15 persen atau 17 persen atau di atasnya akan berpengaruh pada mutu dan sulit menghitungnya waktu kalau masuk ke mesin pengering.

"Jadi, kalau pihak pengelola SP3T mempunyai lantai jemur, paling dijemur sejam atau dua jam untuk menyamakan kadar airnya.Kalau sudah sama kadar airnya masuk ke dalam mesin pengering kadar air lebih seragam dan juga mempersingkat waktu proses pengeringannya," ungkapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: