Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Gencarkan Agro Gemilang, Tren Ekspor Banten Meningkat

Kementan Gencarkan Agro Gemilang, Tren Ekspor Banten Meningkat Kredit Foto: Kementan

Inovasi Jaminan Layanan Prima dariĀ  Karantina Cilegon

Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo Nugroho saat mendampingi kunjungan kerja menyampaikan, lalu lintas komoditas pertanian antar-area Jawa dan Sumatera serta antarnegara yang melalui wilayah kerjanya cukup tinggi. Untuk itu, selain penerapan layanan dengan sistem 24/7, pihaknya juga telah memilki inovasi SOP Checker.

Inovasi yang berbasis web ini dimaksudkan untuk mengontrol pelaksanaan layanan karantina yang sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.

"Ini perangkat pengendali, baik administrasi maupun teknis, sehingga pengguna jasa dipastikan mendapat layanan prima, terlebih bagi proses bisnis ekspor, layanan 'karpet merah' kami siapkan," kata Raden.

Baca Juga: Dukung Toli-Toli Pertahankan Lahan Pertanian, Kementan Siap Salurkan Bantuan Mekanisasi

3 Pelaku Usaha Catatkan Peningkatan Ekspor

Pada saat yang sama, Kepala Barantan juga melepas komoditas ekspor asal Banten dengan total volume 916 ribu metrik ton senilai Rp3,7 miliar. Produk berupa olahan dari subsektor tanaman pangan masing-masing adalah Corn Starch, Wheat Brand, Whead Flour ke Filipina dan Papua New Guinea.

Ketiga perusahaan pemilik komoditas di atas menyebutkan, pihaknya mengapresiasi layanan karantina Cilegon. Di 2019 (Januari s.d. September) ketiga perusahaan, yaitu PT Tereos FKS Indonesia, PT Bungasari Flour Mills, dan PT Golden Grain Mills telah merealisasikan nilai ekspor masing-masing.

PT Tereos FKS Indonesia yaitu 37,9 juta MT dengan nilai Rp151, 5 miliar; PT Bungasari Flour Mills yaitu 7,04 juta MT dengan nilai Rp29,4 miliar; dan PT Golden Grain Mills yaitu 2,6 juta MT dengan nilai Rp7,9 miliar.

Sementara PT Tereos FKS Indonesia dalam realisasi ekspor (Januari s.d. September) mencatat kenaikan 96,96% dari 2018 sebanyak 16,6 juta MT dengan nilai Rp76,9 miliar dibandingkan di 2019 sebanyak 37,9 juga MT dengan nilai Rp151,5 miliar.

"Ekspor produk pertanian dalam bentuk jadi atau minimal setengah jadi sangat kami apresiasi. Selain margin keuntungannya bisa lebih besar, juga dapat menyerap tenaga kerja," ujar Jamil.

"Bersama dengan seluruh stakeholder kami optimalkan program Agro Gemilang agar bisa mendongkrak kinerja ekspor pertanian. Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama menjaga status kesehatan hewan dan tumbuhan agar produk pertanian kita aman dikonsumsi, lestari dan laris di pasar global," tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: