Polisi Sebut Ada Upaya Melukai Aparat dalam Demonstrasi dengan Bom Rakitan
Polisi mengatakan bahwa bom rakitan yang dikendalikan dari jarak jauh digunakan untuk pertama kalinya dalam aksi demonstrasi Hong Kong. Polisi menyebut, ini adalah suatu tindakan yang dimaksudkan untuk melukai petugas.
Wakil Komisaris Polisi Hong Kong, Tang Ping-keung menuturkan, perangkat yang beberapa di antaranya telah meledak, ditemukan dekat dengan kendaraan polisi di Mong Kok, Kowloon, kemarin.
"Untuk pertama kalinya selama kerusuhan sosial ini, kami menyita bom buatan sendiri. Sekitar jam delapan malam kemarin, salah satu kendaraan kami melewati Nathan Road di Mong Kok, ketika beberapa bahan peledak meletus hanya dua hingga tiga meter dari mobil," katanya.
Baca Juga: Pasca Dikritik China Soal 'Hong Kong', Raksasa Teknologi Amerika Ini Hapus . . . .
Hong Kong, lanjut dia, mengutuk keras rencana untuk melukai aparat kepolisian dengan bersenjatakan bom rakitan tersebut.
"Kami percaya bahan peledak seperti itu dimaksudkan untuk menyerang petugas kami. Kami mengutuk keras pembuatan bahan peledak, dan itu adalah tindakan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan banyak korban," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (14/10/2019).
Sekitar 20 bom bensin dilemparkan ke kantor polisi Mong Kok akhir pekan lalu, dengan para pengunjuk rasa juga membakar kendaraan polisi di Sha Tin.
Di kesempatan yang sama, Tang juga menuturkan bahwa seorang perwira polisi terluka di bagian leher akibat serangan demonstran. "Serangan ini menunjukan bahwa pelaku ingin menghabisi nyawa petugas," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: