Indonesia dan Belanda sepakat meningkatkan kerja sama pengembangan ekspor produk dekorasi rumah Indonesia ke pasar Eropa. Kesepakatan ini dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, pada hari ini, Selasa (15/10).
MoU ditandatangani Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward, dan Managing Director Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda, Hans Obdeijn. MoU ini merupakan tindak lanjut dari Letter of Intent (LoI) yang telah ditandatangani sebelumnya di Den Haag, Belanda pada 23 Juli 2019.
Baca Juga: Jokowi Ingin Belanda Dukung Indonesia Soal Sawit
"Kerja sama akan berlangsung selama lima tahun, dari 2019—2024. Kerja sama bertujuan memperkuat kapasitas eksportir Indonesia di sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial dari usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia sehingga lebih mudah memasuki pasar Eropa," ujar Dody dalam keterangan tertulisnya.
Program kerja sama Kemendag dengan CBI terdiri dari beberapa tahap. Pada tahap pertama, UKM yang telah mendaftar akan diseleksi melalui sistem audit yang ketat. UKM yang terpilih akan menjalani program pembinaan ekspor yang meliputi bimbingan teknis dan pelatihan, seperti pelatihan terkait pemahaman pasar Eropa serta pengembangan kinerja tanggung jawab sosial.
Selanjutnya, proses seleksi akan fokus pada peningkatan strategi penetrasi pasar bagi UKM untuk dapat memasuki pasar Eropa. Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pemasaran, seperti partisipasi pada pameran, misi dagang bisnis ke bisnis, atau pemasaran secara daring.
Adapun kriteria UKM yang dapat mengikuti program yaitu UKM Indonesia dengan fokus produk dekorasi rumah berbahan kayu, rotan, dan serat alami lainnya; perusahaan siap ekspor; memiliki saham minimal 51 persen; memiliki karyawan sebanyak lima hingga lima ratus orang; serta telah memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dapat dikembangkan. Penjaringan peserta telah dilakukan sejak awal 2019 sampai September 2019 yang lalu dan telah terkumpul 93 perusahaan dari seluruh Indonesia.
“UKM yang berorientasi ekspor, khususnya sektor dekorasi rumah akan mendapat kesempatan dibina secara langsung dari tenaga ahli CBI Belanda. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena bisa mendapatkan informasi lengkap dan terkini dari perspektif pembeli,” pungkas Dody.
Produk dekorasi rumah Indonesia memiliki peluang yang cukup besar di pasar Eropa. Belanda menempati peringkat pertama di Eropa untuk tujuan ekspor produk dekorasi Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 22,34 persen. Ekspor produk ini menunjukkan tren yang terus meningkat dari tahun 2014-2018, yaitu 3,38 persen dengan total ekspor di tahun 2018 sebesar US$109 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: