Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pimpinan Demonstran Hong Kong Diincar, Dipukul Pakai Palu Hingga Ditusuk Pisau

Pimpinan Demonstran Hong Kong Diincar, Dipukul Pakai Palu Hingga Ditusuk Pisau Kredit Foto: Foto/REUTERS
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Pemimpin demonstran Hong Kong Jimmy Sham dikabarkan telah diserang oleh lima pria bertopeng dengan palu dan pisau selama lebih dari 10 detik di distrik Mong Kok, Kowloon. Serangan tersebut merupakan yang kedua kali dialami Jimmy selama unjuk rasa berlangsung di Hong Kong empat bulan terakhir.

 

Kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International meminta otoritas Hong Kong menyelidiki serangan pada pemimpin Front HAM Sipil yang menjadi salah satu penggerak unjuk rasa di Hong Kong. Beberapa foto di media sosial menunjukkan dia tergeletak di jalanan dengan bersimbah darah. 

 

"Otoritas harus melakukan investigasi terhadap serangan mengerikan ini, untuk mengirim pesan jelas bahwa menargetkan para aktivis akan memiliki konsekuensi," terang Joshua Rosenzweig, kepala kantor regional Asia Timur Amnesty International. 

 

Baca Juga: Tak Kunjung Membaik, China Terus Desak AS Agar Tak Campuri Urusan Hong Kong

 

Dia menyebutkan, "Jika tidak diinvestigasi maka akan mengirim sinyal bahwa serangan semacam itu dapat ditoleransi oleh otoritas." 

 

Pihak berwajib mengecam serangan berencana itu dan berjanji melakukan investigasi. "Para pelaku penyerangan itu mengenakan pakaian hitam dan diduga bukan asli dari China," papar pihak kepolisian Hong Kong, dilansir Reuters

 

"Sham dalam kondisi stabil," ungkap juru bicara pemerintah Hong Kong. 

 

Para kelompok yang dipimpin Jimmy Sham menggelar unjuk rasa yang diikuti jutaan orang pada Juni lalu. Kelompok tersebut berencana menggelar aksi pada Minggu (20/10) di wilayah sekitar Kowloon, tapi otoritas belum mengonfirmasi izinnya."Tidak sulit mengaitkan insiden ini pada penyebaran teror politik untuk mengancam dan melarang hak legal dan alami yang sah," papar pernyataan kelompok tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: