Kekurangan Dana, PBB Tak Berkutik Atasi Beragam Krisis Dunia
Namun hanya 34 negara dari total 193 negara anggota PBB yang membayar dalam waktu 30 hari di awal tahun. Hampir 100 negara lainnya, termasuk China, Jerman dan Jepang, membayar penuh tapi terlambat. Lebih dari 60 negara masih berutang iuran tahunan, termasuk kontributor terbesar seperti Brasil. Namun yang paling lamban dan paling besar iurannya, AS belum membayar.
Ini karena siklus fiskal pemerintah AS dan Washington memang biaya membayar telat iuran PBB. Namun pada tahun ini, keterlambatan pembayaran memberi dampak terparah bagi PBB. Di tengah tahun, PBB biasanya menghabiskan sebagian besar dananya dan mengirim ke beberapa rekening cadangan untuk menutupi berbagai tagihan.
Konflik antara AS dan PBB terkait dana iuran itu bukan sesuatu yang baru. Anggota parlemen AS biasa berada di depan dalam drama keuangan itu. Sejak 1980-an, parlemen AS berupaya mengurangi porsi iuran AS pada anggaran PBB.
Baca Juga: Ternyata Markas PBB Tak Hanya di New York, di Mana yang Lainnya?
Presiden AS Donald Trump saat bertemu Sekretaris Jenderal PBB menyatakan, "Tak ada negara anggota yang harus menanggung beban tak proporsional." Trump juga menegaskan pekan lalu bahwa memulihkan kesehatan keuangan PBB adalah tanggung jawab seluruh dunia.
"Kerumitan ini akibat praktek lama AS dalam membayar iuran PBB pada akhir tahun kalender yang diperburuk dengan berbagai isu legislatif dan birokratik," papar Brett Schaefer, pakar Heritage Foundation dan anggota Komite Kontribusi PBB, dilansir Washington Post.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: