Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China dan Inggris Stop Dulu Ya, Sekarang Giliran Perang Dagang AS-Uni Eropa Nih!

China dan Inggris Stop Dulu Ya, Sekarang Giliran Perang Dagang AS-Uni Eropa Nih! Kredit Foto: Foto/REUTERS/David Becker/Files
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat (AS) dan China akhirnya mencapai kesepakatan dagang setelah para negosiator bertemu di Washington pada Kamis-Jumat pekan lalu. Kesepakatan tersebut menjadi perkembangan positif atas perang dagang yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan.

Sama positifnya dengan kesepakatan dagang AS-China, polemik British Exit (Brexit) pun berakhir dengan kesepakatan antara Uni Eropa dan Inggris, di mana para pemimpin Uni Eropa mendukung secara penuh kesepakatan Brexit yang diajukan Inggris. 

Baca Juga: Rupiah: Thanks Brexit, Sayonara Dolar AS!

Baca Juga: Deal Brexit Jebol Gawang Uni Eropa, Donald Tusk: Apa yang Saya Rasakan Adalah Kesedihan!

Namun, tatkala para negara adikuasa itu berdamai dengan masing-masing lawannya, perang dagang babak baru pun pecah. Kali ini, perang dagang hanya melibatkan AS dan Uni Eropa. Tepat pada Jumat (18/10/2019), AS resmi mengeksekusi kenaikan tarif atas produk Eropa senilai US$7,5 miliar. 

Kenaikan tarif tersebut merupakan kelanjutan dari izin yang dikantongi AS dari World Trade Organization (WTO) untuk menghukum Uni Eropa atas tindakan pemberian subsidi ilegal kepada Airbus. 

Baca Juga: Dengan Restu dari WTO, Hubungan AS-Eropa Beri Sinyal Bahaya!

Melansir dari Reuters, pemerintahan AS mulai hari ini memberlakukan tarif sebesar 10% dan 25% atas sejumlah produk Eropa, mulai dari pesawat, pakaian, hingga produk bahan baku makanan. Tarif baru sebesar 10% akan dikenakan AS untuk pesawat Airbus, sedangkan tarif baru sebesar 25% akan dikenakan untuk berbagai produk senilai US$7,5 miliar, seperti keju, anggur, daging, dan minyak zaitun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: