Kapten Leicester City, Wes Morgan, mengaku prihatin dengan semakin maraknya kasus rasialisme di dunia sepakbola. Teranyar, skuat tim nasional Inggris jadi korban.
Marcus Rashford dan rekan-rekan dilecehkan oleh pendukung Bulgaria saat kedua tim bertemu pada kualifikasi Piala Eropa 2020. Kapten Leicester City, Wes Morgan prihatin akan masalah ini.
Nyaris dua dekade, bek asal Jamaika itu telah menekuni dunia profesional. Ia menilai tindakan rasialisme saat ini lebih buruk jika dibandingkan dengan sewaktu ia mulai berkarir.
"Ketika saya memulai, tidak ada peran media sosial," kata Morgan dikutip dari Reuters, Jumat (18/10/2019).
Oleh karenanya, kontrol terhadap perilaku seseorang di medsos, menurutnya perlu ditingkatkan. Sebab jika dibiarkan, memicu semakin maraknya serangan rasis. "Bisa menjadi katalisator bagi sebagian besar perilaku rasis yang terjadi. Sebuah cara yang mudah membidik pemain, dan mengatakan hal-hal negatif," ujarnya.
Liga Primer memiliki BAME (Black, Asian, and Minority Ethnic). Sebuah badan yang dibentuk untuk menangani rasialisme dalam olahraga. Morgan mengaku didekati badan tersebut. Ia bakal ditugaskan sebagai salah satu komite penasihat BAME.
Morgan antusias menyambut tawaran yang datang. Morgan memiliki kesempatan melakukan tindakan nyata memerangi tindakan tidak terpuji itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: