Raksasa E-Commerce Besutan Jack Ma Ini Bidik Ratusan Juta Konsumen di 'Hari Jomblo'

Alibaba Group Holding menargetkan tambahan 100 juta konsumen dari penjualan platform daring Tmall dan Taobao pada festival belanja Single’s Day pada 11 November mendatang.

Berdasarkan analisis data dan perilaku konsumen, Alibaba memprediksi akan ada 500 juta oran yang berpartisipasi dalam perayaan yang mirip dengan Black Friday tersebut.

“Kami tak lagi mengejar nilai barang dagang bruto (GMV) yang lebih besar, kami lebih berharap, perayaan tahun ini menghasilkan nilai sosial dengan menarik lebih banyak peserta,” kata Presiden Taobao dari Tmall, dikutip dari Kr-Asia, Rabu (23/10/2019).

Baca Juga: Diserang 300 Juta Hacker Per Hari, Jack Ma Bongkar Rahasia Alibaba Tetap Aman Terkendali

Baca Juga: Jack Ma Tak Yakin Bisa Bekerja di Alibaba

Ia menambahkan, Alibaba menargetkan untuk memancing permintaan konsumsi melalui merek dan produk baru.  Itu juga bertujuan mendorong ekonomi yang melambat sejak perang dagang AS-China sejak 15 bulan lalu.

“Pada paruh pertama tahun ini, penjualan ritel berkontribusi paling besar dalam ekspansi ekonomi negara tersebut, menyumbang 60% dari pertumbuhan,” kata perusahaan.

Produk Domestik Bruto meningkat 6% pada kuartal III, dengan pertumbuhan di bawah target, yakni 6%-6,5% pada 2019.

Untuk menghadapi penjualan barang besar (seperti mobil) yang melemah, China perlu meningkatkan penjualan barang konsumen yang dibutuhkan oleh kelas menengah, seperti makanan, kosmetik, dan pakaian.

Alibaba memulai festival belanjanya pada 2009 dengan transaksi senilai 52 juta yuan (US$7,36 juta). Lebih lanjut, GMV tahun lalu mencapai 213,5 miliar yuan, naik 27% sejak 2017.

Acara belanja itu memanfaatkan rantai pasokan global untuk memenuhi permintaan konsumen China yang meningkat. Lebih dari 200 ribu merek akan berpartisipasi dan lebih dari 1 juta produk baru akan dijual.

Jika mampu menarik 100 juta konsumen pada festival belanjanya, perusahaan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi konsumen.