Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PNM Ikut Gaungkan Produk UKM Organik

PNM Ikut Gaungkan Produk UKM Organik Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mengapresiasi acara The 9th Organic, Green and Healty (OGH) Expo of Indonesia, yang digelar oleh Komunitas Organik Indonesia (KOI), di Main Atrium, Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Kamis (24/10).

Kepala Divisi Pengembangan PNM Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM), Puji Riyanto mengatakan pihaknya ikut menjadi pembicara dalam talkshow dan workshop mengenai akses permodalan kepada ratusan pelaku UKM anggota KOI.

“UKM organik itu sasarannya produk-produk yang sekarang diprioritaskan oleh pemerintah untuk menghindari bahan-bahan yang berbahaya bagi masyarakat, dimana produk-produk organik dipasarkan untuk kesehatan dan oleh karenanya kita dukung dan support, lebih ke faktor kesehatannya,” katanya kepada wartawan, Kamis (24/10/2019).

Baca Juga: SMF Akan Salurkan KPR bagi Karyawan dan Mitra Binaan PNM

Lanjutnya, ia mengatakan produk organik saat ini sedang dilirik oleh masyarakat. Menuruutnya, nasabah PNM UKM organik ini masih relatif belum besar tetapi masih ada yang sudah berjalan, seperti produk UKM jeruk seperti di Lembang, Jawa Barat.

”Persentase Nasabah PNM UKM organik 10 sampai 15 persen, skema pembiayaan sama dengan skema pembiayaan di program UlaMM,” tambah dia.

Bahkan, ia mengaku saat ini penjelasan produk UKM organik masih sangat minim dan diperlukan sosialisasi yang tepat. ”Kita ingin mengaungkan dengan mengkonsumsi produk organik yang sehat ini untuk kesehatan masyarakat dan kami ingin mendongkrak sosialisasi produk organik ini. Apalagi konsentrasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dimana SDM nya harus sehat juga,” ucapnya..

Kemudian terkait pengembangan kapasitas usaha, ia mengatakan pihaknya sudah mengemas dengan baik. Bahkan, katanya,  PNM sebagai pendampingan juga bersinergi dengan tim-tim teknisnya, seperti mendatangkan pakar di bidangnya.

”Kita punya ahli-ahli yang bermitra dengan kita (PNM), seperti contoh saya mendatangkan ahli dari Institut Seni Indonesia (ISI) dengan kontrak tiga bulan. Jadinya PNM mendatangkan ahli-ahli dibidangnya untuk melakukan pendampingan usaha nasabah PNM. Secara umum, PNM itu ada pembiayaannya, pendampingan kemudian pemasarannya,” jelasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Nasabah binaan PNM  (UlaMM) Sulistyo Wibowo yang bergerak di bidang jasa konveksi batik menjelaskan pada tahun 2015, pertama kali mendapatkan pinjaman modal usaha dari PNM sebesar Rp50 juta dalam jangka waktu setahun peminjamannya, kemudian mengajukan pinjaman lagi sebesar 200 juta dan sekarang ini sudah mendapatkan pinjaman modal usaha sebesar Rp400 juta.

 

“Dengan bergabung dengan program UlaMM ini maka karyawan bisa bertambah dan mampu menghasilkan omzet pada awalnya sekitar Rp50 juta per bulannya dan sekarang naik ometnya sebesar Rp120 juta per bulannya. Itu omzet dari bidang jasa konveksi batik saja,” kata pemilik HD Batik ini.

 

Dia pun mengatakan pada saat pertama kali mendapatkan pinjaman modal usaha dari program UlaMM digunakan untuk modal usaha seperti menyewa tempat dan menambah mesin menjadi 10 mesin sehingga bisa berdampak baik bagi usaha yang dijalankan.

 

”Dengan mengikuti prorgam UlaMM PNM ini maka  banyak manfaat yang didapat untuk mengembangkan usaha saya. PNM sendiri tak hanya memberikan permodalan tapi juga memberikan pelatihan. Hal ini yang menjadi nilai lebih dari mengikuti program UlaMM yang dicanangkan PNM,” tutupnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: