PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif hingga semester-I tahun 2019. Direktur Utama PT PPA, Iman Rachman, memaparkan bahwa Perseroan yang dipimpinnya memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp2,24 triliun atau meningkat 13,59% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Untuk laba bersih, Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 158% secara tahunan menjadi Rp100,913 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar datang dari pendapatan jasa konstruksi sebesar 82,9% yang dijalankan oleh PT Ninda Karya (Persero) sebagai anak perusahaan PT PPA. Diketahui, Nindya Karya merupakan perusahaan "Pelat Merah" yang masuk dalam kategori sakit dan saat ini sedang masuk dalam penanganan PT PPA. Sumber pendapatan lainnya berasal dari pendapatan hasil investasi pendapatan bunga dan provisi serta pendapatan dan jasa konsultan.
Baca Juga: BUMN Ini Resmi Bangkrut, PPA Keberatan Pembagian Harta Pailit
"Peningkatan pendapatan juga didukung oleh kontribusi dan kinerja dua anak perusahaan PT PPA, yaitu PT PPA Kapital (PPAK) yang telah melakukan investasi di beberapa Investee Companies, serta PT PPA Finance (PPAF) sebagai perusahaan multifinance yang kinerjanya akan terus ditingkatkan," jelas Direktur Utama PT PPA, Iman Rachman, di Kementerian BUMN, Kamis (24/10/2019).
Lanjut Iman, dirinya optimis laba dan pendapatan usahanya tetap tumbuh. Hingga penghujung tahun 2019, Perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp9,815 triliun, tumbuh 43,83% dibandingkan realisasi tahun 2018. Sementara, untuk laba bersih ditargetkan sebesar Rp520 miliar, tumbuh 21,49% dibandingkan realisasi tahun 2018.
PT PPA mampu mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan secara konsisten selama periode 2014-2018. Selama 5 tahun terakhir, pendapatan Perseroan meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan dalam periode 2014-2018 sebesar 33,46%. Pertumbuhan pendapatan diiringi dengan pertumbuhan laba bersih selama periode 2014-2018 yaitu rata-rata per tahun sebesar 38,39%. Total aset Perseroan juga tumbuh selama 5 tahun terakhir dengan rata-rata per tahun sebesar 22,49% dan telah mencapai Rp11,745 triliun pada tahun 2013.
Konsistensi PT PPA menjaga kinerja keuangan serta penguatan kemampuan usaha investasi/pembiayaan, restrukturisasi/revitalisasi BUMN, pengelolaan aset, dan jasa konsultansi menjadi landasan bagi Perseroan untuk terus melaksanakan penugasan Pemerintah dalam hal pembinaan BUMN.
"Diharapkan dengan pengalaman PT PPA di bidang investasi, restrukturisasi, dan pengelolaan aset, ke depannya PT PPA dapat menjadi National Asset Management Company yang salah satunya akan menangani Non Performing Loan Perbankan," pungkas Iman Rachman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum