Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makam Eks Diktator Francisco Franco Dipindahkan Pemerintah Spanyol

Makam Eks Diktator Francisco Franco Dipindahkan Pemerintah Spanyol Kredit Foto: Getty Images

"Penghargaan publik kepada diktator lebih dari sekadar anakronisme. Itu penghinaan terhadap demokrasi kita. Mengakhiri itu adalah kewajiban bagi generasi yang tidak tumbuh dengan trauma perang saudara dan kediktatoran," tambah Sanchez seperti dikutip dari Deutsche Welle, Jumat (25/10/2019).

Franco memimpin kediktatoran militer di Spanyol dari tahun 1939 hingga kematiannya pada tahun 1975. Pemerintahannya ditandai oleh penindasan politik yang brutal dan ia tetap menjadi tokoh politik yang terpolarisasi di negara itu.

Pemerintahannya yang otoriter, ditambah dengan Gereja Katolik yang sangat konservatif, memastikan bahwa Spanyol tetap terisolasi dari perkembangan politik, industri dan budaya di Eropa selama hampir empat dekade.

Baca Juga: Pesawat Militer Spanyol Jatuh ke Laut, Penyebabnya. . .

Ribuan tahanan politik dan orang lain masih hilang, empat dekade setelah pemerintahannya berakhir.

Setelah transisi Spanyol ke demokrasi di tahun 1970-an, banyak anggota rezim Franco diampuni atas kejahatan mereka atas nama rekonsiliasi nasional. Tetapi pengampunan ini telah mendorong kebencian di seluruh negeri. Kompleks Valley of the Fallen, tempat Franco dan banyak korban perang dimakamkan, adalah simbol yang paling terlihat dari kebencian itu.

Di atas salib 150 meter, basilika di lereng bukit telah menarik baik wisatawan maupun simpatisan sayap kanan, dengan banyak pihak merasa jijik oleh peringatan itu, membandingkannya dengan monumen yang memuliakan Hitler.

Kaum sosialis Spanyol telah lama berupaya mengubah makam mewah itu menjadi peringatan bagi sekitar 50.000 orang yang tewas dalam perang saudara Spanyol, yang berlangsung 1936-1939.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: