Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Informasi Pribadi Personil Polisi Hong Kong Banyak Disebar, Hong Kong Lakukan Ini

Informasi Pribadi Personil Polisi Hong Kong Banyak Disebar, Hong Kong Lakukan Ini Kredit Foto: Foto/REUTERS
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Pengadilan Tinggi Hong Kong telah memberikan larangan kepada siapa pun yang mengungkap informasi pribadi tentang personil polisi dan keluarganya. Kebijakan ini memicu kekhawatiran para pakar hukum.

 

Para aktivis pro-demokrasi menyerang polisi dengan bom molotov, batu dan menyorotkan laser ke matanya. Bentrok pun sering terjadi antara demonstran dan personil polisi. 

 

Pihak berwajib beserta dengan Kementerian Kehakiman melarang siapa pun mengungkapkan nama, alamat rumah, alamat email, nomor telepon dan detail lain, termasuk alamat sekolah anak polisi. Pengadilan mendukung larangan itu hingga 8 November. 

 

Baca Juga: Wapres AS Nyatakan Dukungan kepada Demonstran Hong Kong

 

Profesor Simon Young dari sekolah hukum Universitas Hong Kong menyatakan kebijakan itu menargetkan kelompok tertentu. 

 

"Ini membuka sekaleng cacing baru dan pertanyaan tentang penegakan hukum. Ini mencerminkan tidak berfungsinya legislati sehingga perintah digunakan dengan cara ini," papar Simon Young pada Reuters

 

 

Pengacara dan penulis buku asal Hong Kong Antony Dapiran menilai perintah ini perkembangan yang sangat mengkhawatirkan. 

 

"Pembatasan serius kebebasan berekspresi mengkriminalisasi sejumlah tindakan hukum sekarang dapat dihukum sebagai penghinaan terhadap pengadilan," kata Antony. 

 

Baca Juga: Soal Isu Pencopotan Pimpinan Hong Kong, China Bilang. . .

 

Pihak berwajib menuturkan pada Agustus lalu lebih dari 1.600 personil kepolisian dan anggota keluarganya menjadi korban publikasi informasi pribadi secara online. "Mereka juga mengalami semua bentuk pelecehan, termasuk telepon gangguan, intimidasi lisan dan bahkan ancaman kematian," papar Kepala Relasi Publik Kepolisian Tse Chun-chung. 

 

"Beberapa orang menyalahgunakan data pribadi personil kami untuk mengajukan pinjaman," ujar Tse Chun-chung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: