Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Unik di China, Ada Pembunuh Bayaran Bayar Pembunuh Bayaran yang Bayar Pembunuh Bayaran. . .

Kasus Unik di China, Ada Pembunuh Bayaran Bayar Pembunuh Bayaran yang Bayar Pembunuh Bayaran. . . Aksi Penembakan. | Kredit Foto: Ilustrasi.
Warta Ekonomi, GUANGXI -

Ada sekitar enam pria, termasuk lima pembunuh bayaran, diadili di pengadilan China, Kamis lalu, atas tuduhan merencanakan pembunuhan. Kasus kejahatan tersebut sangat menggelikan. Menggelikan karena pembunuh bayaran pertama yang mendapat "order" melimpahkan pekerjaannya kepada pembunuh bayaran kedua. 

 

Pembunuh bayaran kedua memberikan pekerjaan itu kepada pembunuh bayaran ketiga yang kemudian dilimpahkan ke pembunuh bayaran keempat. Pembunuh bayaran keempat juga melimpahkan pembunuh bayaran kelima.

 

Untuk target pembunuhan sendiri yaitu Wei, yang dilaporkan baik-baik saja, karena pembunuhan itu tak terlaksana usai pembunuh bayaran kelima memalsukan kematian Wei. Kelima pembunuh bayaran dijatuhi hukuman antara dua hingga empat tahun penjara di pengadilan di wilayah Guangxi pada 17 Oktober. Sedangkan pengembang real estate yang memesan pembunuhan itu dihukum lima tahun.

 

Baca Juga: China Danai Seluruh Pembangunan Jalur Kereta Api Kenya

 

Rangkaian pekerjaan kriminal ini sangat rumit. Pengembang real estate Tan Youhui pada Oktober 2013 ingin membunuh Wei, sang rival bisnis, karena menggugatnya terkait perselisihan pengembangan real estate. Menurut pernyataan Pengadilan Rakyat Menengang Nanning, Tan membayar Xi Guangan sekitar USD282.800 untuk pekerjaan itu. Xi kemudian mengambil uang itu, dan menggunakan setengahnya untuk menyewa pembunuh bayaran lain, Mo Tianxiang, agar melakukan pekerjaan tersebut.

 

Pada bulan April 2014 silam, Xi meminta Tan uang sekitar USD141.000 yang akan dibayarkan setelah pekerjaan rampung. Sekitar waktu yang sama, Mo mensubkontrakkan pekerjaan itu pembunuh bayaran lain, Yang Kangsheng dengan bayaran sekitar USD38.000 di muka dan menjanjikan sekitar USD71.000 ketika pembunuhan selesai. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: