Bos PFI Mega Life Bakal Kembangkan Bisnis Lewat Layanan Digital

Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2017 mencatat bahwa penetrasi pasar asuransi Indonesia baru mencapai 7%. Presentase penetrasi pasar asuransi ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 250 juta jiwa.

Terlebih, jika kita menengok presentase literasi masyarakat Indonesia yang hanya mencapai 15,76%. Pasar asuransi yang masih sangat besar membuat PFI Mega Life yakin mampu mengembangkan bisnis.

"Kami akan terus melakukan terobosan dan transformasi untuk kelangsungan bisnis PFI Mega Life mendatang," kata
Presiden direktur PFI Mega Life Insurance Samdarshi Sumit, saat ditemui pada acara Financial Services Summit, Double Tree Hiton Hotel di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca Juga: OJK Dorong Industri Asuransi Manfaatkan Tekonolgi Digital

Di lain sisi, perkembangan digital saat ini yang semakin masif, tidak dapat dipungkiri telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kemajuan ekonomi, sosial dan berbagai aspek di masyarakat.

Baca Juga: Sebelum Buat Asuransi Kesehatan Anak, Lihat Hal-Hal Ini

Hal tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh PFI Mega Life. Sedikit demi sedikit, perusahaan asuransi ini mulai mengadopsi berbagai platform dan solusi digital untuk melayani konsumen dengan sebaik mungkin. Kualitas layanan akan lebih cepat dan baik adalah salah satu bentuk perubahan yang akan didapatkan.

"PFI Mega Life akan terus memanfaatkan disrupsi digital mulai dari proses internal seperti training dan rekrutment online, hingga proses pemasaran dan penjualan seperti acquisition dan online sales fulfilment. Pada akhirnya, layanan kami akan terus bertransformasi menjadi lebih baik. Imbuh laki-laki yang telah malang melintang pada perusahaan Asia-Pasific ini," pungkasnya.