International Diabetes Federation (2017) menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 untuk negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 10.3 juta penduduk. Namun, data terbaru dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menuliskan bahwa terdapat sekitar 16 juta penduduk Indonesia menjadi penderita diabetes.
Ketua Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, dr Rimbawan, mengatakan, penting dilakukannya usaha untuk mengurangi terjadinya peningkatan jumlah penderita diabetes sekaligus manajemen diabetes yang baik untuk para diabetesi sehingga dapat hidup lebih sehat.
"Salah satunya melalui pelatihan dan edukasi ahli gizi (nutritionist) yang merupakan pilar utama untuk manajemen kesehatan dan gizi," ujarnya dalam SOYJOY Nutritionist Gathering, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dibantu Kementan, Lahan Eks Galian Pasir Jadi Sentra Kedelai
Ia mengatakan bahwa ada asupan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat dan mudah didapatkan yaitu kedelai. Bahan pangan ini memiliki glikemik indek yang rendah (GI) sehingga mampu untuk menjaga kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Kedelai, atau yang juga dikenal dengan istilah soya, merupakan bahan pangan yang sudah familiar bagi masyarakat Indonesia. Kedelai merupakan bahan pangan yang kaya akan protein (40%), lemak (22%), karbohidrat (25%), hingga serat (8%) dan mineral.
"Selain itu, kedelai juga mengandung zat isoflavon, yang dipercaya banyak manfaat untuk kesehatan. Senyawa molekul bioaktif ini memiliki struktur kimia dan fungsi yang sama daehan hormon estrogen. Zat tersebut dapat menurunkan kolesterol dan tidak menyebabkan asam urat meningkat," papar dr Rimbawa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Shelma Rachmahyanti
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: