Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berawal dari Bunga Tidur, Orang Ini Jadi Super Tajir

Berawal dari Bunga Tidur, Orang Ini Jadi Super Tajir Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap orang tentu pernah mengalami mimpi saat tertidur, baik itu mimpi indah atau buruk. Namun, mimpi yang dialami pria ini berbeda dengan yang lainnya. Pasalnya, Mike Lindell pertama kali memiliki ide membangun bisnis bantal dari mimpi.

Lindell merupakan pemilik perusahaan MyPillow yang ia dirikan pada 2004. MyPillow dibangun di kota kelahiran Lindell, yaitu di Chaska, Minnesota, Amerika Serikat.

"Orang-orang mengatakan sepanjang waktu bahwa itu (mendapat ide bisnis dari mimpi) adalah salah satu mukjizat terbesar yang pernah ada," jelas Mike Lindell seperti yang dikutip dari CNBC, Selasa (5/11/2019).

Baca Juga: Berawal dari Candaan, Perusahaan Elon Musk Raup Pendanaan Triliunan

 

Pria yang menganggap kuliah hanya buang-buang waktu ini pernah bekerja mengelola sebuah toko kelontong. Namun, ia dipecat karena beberapa alasan.

Mulai dari sanalah, niatnya ingin berbisnis mulai muncul. "Baiklah Mike jika kamu tidak suka di sini, mungkin dapatkan perusahaanmu sendiri suatu hari nanti," gumamnya dalam hati setelah dipecat.

MyPillow bukanlah bisnis pertama yang ia dirikan. Sebelumnya, Lindell juga telah berbisnis pembersih karpet dan penghitung kartu profesional di Las Vegas. Namun, bisnisnya tidak semulus seperti yang ia harapkan.

Baca Juga: Konsistensi Orang Terkaya di Dunia dalam Menjaga Ide Bisnis

Memasuki tahun 2004, Lindell terlelap dalam tidurnya. Ia pun bermimpi tentang bantal. Sejak saat itulah ia mulai sadar kalau mimpi tersebut merupakan ‘kode’ dari Tuhan. Pasalnya, Lindell merupakan tipikal orang yang tidak senang tidur, dan tidak menyukai bantal.

"Aku bangun di tengah malam dan menulis 'Bantalku' di sekililing rumah," jelas Mike.

Setelah itu, MyPillow pun tercipta. Ia memulai usahanya dengan membuat beberapa lusin bantal dan pergi ke beberapa toko, lalu mendirikan kios di mal. Karena modalnya masih belum cukup, akhirnya Lindell memberanikan diri untuk berutang US$15 ribu dolar atau Rp210 juta kepada kerabatnya.

Baca Juga: 5 Orang Ini Disebut Konglomerat, tapi Enggak Kaya Raya Amat

Uang itu ia gunakan untuk memperluas usahanya. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. Hingga saat ini, bisnis bantalnya membawa dirinya menjadi sukses. Bahkan, penjualannya melampaui yang ia harapkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: