Rinaldy A Yunardi, Maestro Desainer Aksesori Indonesia
Karya mahkota tersebut dia perlihatkan kepada temannya, desainer Sebastian Gunawan, kemudian Didi Budiardjo. Sampai akhirnya karyanya diterima luas dan menggunakan brand Rinaldy A Yunardi. Menariknya, dia melakoni hal yang diyakininya sebagai talenta sangat besar dari Tuhan itu secara autodidak.
“Untuk memperoleh inspirasi dan ide, saya belajar dari buku-buku desain Jean Paul Gaultier, Christian Dior, dan Hubert de Givenchy," tuturnya.
Karya aksesori Rinaldy sering dipakai diperagaan busana Sebastian Gunawan dan Didi Budiardjo. Hingga akhirnya peluang merambah dunia fashion internasional pun terbuka ketika dia berkenalan dengan FayeLiyu, pendiri firma kehumasan dan konsultan fashion The Clique. Perusahaan itu mulai berdiri pada 2016 dan berbasis di Hong Kong.
“Faye adalah seorang teman yang mencintai karya saya, mencintai saya, dan sekarang sudah seperti saudara saya,” ucap Rinaldy.
Baca Juga: Desainer & Ilustrator Negara Ini Harus Pakai Aplikasi Bajakan, Bukan Tak Mampu Bayar, Tapi . . . .
Menurut dia, berkat Faye, rancangan aksesorinya berupa tiara, sepatu, earcuffs, anting, hingga sarung tangan dikenakan sederet selebritas kenamaan dunia. Mereka di antaranya Mariah Carey, Katy Perry, NickyMinaj, Janet Jackson, Taylor Swift, Christina Aguilera. Rinaldy menyatakan, pola pemasarannya lebih mengarah pada pola word of mouthantara selebritas satu ke selebritas lainnya. Hal ini karena industri fashion di Hong Kong dan China memang sangat dilirik pasar Hollywood.
Selama 24 tahun berkarya, prestasi laki-laki dengan sapaan Yungyung itu sudah tidak diragukan. Dia secara konsisten membuat aksesori dengan teknik handmade. Teknik ini digemari karena memperbesar kesempatannya berkarya dan membuat koleksinya terasa orisinal dan eksklusif.
“Saya banyak belajar bagaimana membuat sesuatu dengan teknik handmade. Jadi,sampai hari ini saya pertahankan handmade karena saya sangat mencintai dan ingin melestarikannya,” kata Rinaldy.
Selain buatan tangan, Rinaldy menilai setiap karya idealnya membawa cerita tersendiri. “Saya suka memberikan arti. Menghidupkan sebuah karya harus memberikan arti, nyawa, dan kasih sayang," bebernya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Shelma Rachmahyanti
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: