Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan dan IPB Bangun Kolaborasi untuk Pertanian 4.0

Kementan dan IPB Bangun Kolaborasi untuk Pertanian 4.0 Kredit Foto: Kementan

Arif mengungkapkan akan terus menggali data, terus perkuat data yang ada, termasuk perihal bagaimana perkembangan untuk regenerasi petani, di mana kondisi saat ini petani Indonesia rata-rata sudah berumur 47 tahun ke atas.

"Petani di Indonesia akan terjadi krisis 10 tahun lagi sampai 15 tahun lagi dan itu kalau tidak diantisipasi, maka akan benar-benar krisis. Kementan dan IPB ada program generasi petani membangun petani-petani milenial untuk memperkuat ketahanan pangan dari sisi hulu dan pelaku usaha di lapangan," tambahnya.

Di samping itu, Arif mengatakan, jika saat ini IPB memiliki program untuk mencetak technopreneur serta mencetak sociopreneur dengan pemanfaatan di mana hasil di lapangan akan semakin terjamin.

Baca Juga: Syahrul Tegaskan Persiapkan War Room Kostra Tani di Kementan

"Technopreneur adalah pelaku usaha, sosiopreneur adalah orang-orang yang memanfaatkan inovasi untuk pendampingan, apalagi di era 4.0 di mana teknologi berbasis artificial intelegence kan sudah luar biasa."

"Nah, ini akan kami perkuat dan semoga akselerasi penerapan 4.0 ini akan bisa kami lakukan dan pada saat yang sama kami akan lakukan proses percepatan transformasi masyarakat di pedesaan supaya mereka benar-benar siap dengan teknologi baru ini," kata Arif.

Arif mengungkapkan juga bahwa tim IPB beserta jajarannya dalam waktu dekat akan mendukung Warroom yang akan segera dibentuk oleh Kementan. 

"Dalam waktu dekat ini IPB akan men-support Warroom jadi pusat pengendalian data pertanian nasional dan Pak Menteri minta agar penguatan IT dan substansi aspek digitalisasi itu menjadi penting," imbuhnya.

Arif turut menambahkan jika dalam waktu dekat Mentan beserta jajarannya akan datang ke IPB untuk mendiskusikan lebih jauh perihal apa yang bisa dikerjakan bersama. khususnya untuk menyongsong 2020.

"Apa yang harus disinergikan research-nya. Saatnya Litbang Kementan dan IPB harus makin kuat sinerginya. Jadi, seperti yang terjadi di Belanda dan Jepang dimana universitas besar punya sinergi kuat untuk research antara kampus dan pemerintahan. Di sana tidak ada dualisme lagi, namun sudah menyatu. Kita berharap sinergitas ini saling menguntungkan, saling manfaatkan, saling membesarkan, dan lebih terarah dan teratur karena fokus pada hal yang bisa kami lakukan bersama," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: