Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di tengah tantangan perlambatan ekonomi global yang lebih merata.
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, mengatakan bahwa saat ini dunia mencari keseimbangan dan stabilitas baru ketika pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah untuk waktu yang lebih lama dan berlanjutnya tekanan pada volume perdagangan dunia, ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi, AS dan China.
Baca Juga: Mau Kembangkan Ekonomi Syariah? Jangan Lupakan Riset dan Edukasi
Oleh sebab itu, perlu ada solusi. Misalnya, tatanan ekonomi dunia yang perlu diarahkan untuk menjadi lebih adil, tumbuh secara proporsional, dan berkelanjutan. Kegiatan ekonomi harus lebih produktif, distribusi pendapatan harus lebih inklusif. Selanjutnya, transaksi keuangan harus berdasarkan aktivitas ekonomi. Menurut Dody, semua ini mengandung prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan syariah.
"Saya melihat bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah solusi yang mungkin untuk memperkuat struktur ekonomi dan keuangan pasar saat ini dan di masa depan," ujar Dody saat membuka forum 5th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2019, sebagai rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 pada hari ini (12/11/2019) di Jakarta.
Dia menjelaskan, keuangan berbasis syariah bisa berkontribusi dengan mempromosikan gagasan bagi hasil dan integrasi keuangan komersial dan sosial. Hal ini merupakan salah satu faktor utama di Indonesia untuk memastikan ketahanan ekonomi dan inklusi.
"Ekonomi dan keuangan syariah diyakini mengandung nilai-nilai yang sangat tinggi condong ke arah keadilan yang lebih besar dalam pembangunan sosial-ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia. Keuangan syariah secara konsisten mempromosikan pembagian risiko alih-alih pendekatan pembiayaan utang yang diyakini akan meningkatkan ketahanan dan stabilitas keuangan pasar," paparnya.
Lebih lanjut, katanya, pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar, baik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru maupun untuk memperbaiki struktur neraca transaksi berjalan.
"Hari ini ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan baru tidak hanya di negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga di negara-negara lain di mana Muslim tidak mayoritas," tutup Dody.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum