Adapun, Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengungkapkan angka stunting di Jabar masih tergolong tinggi di tingkat nasional yaitu mencapai 38 persen. "Target kita sebenarnya menurunkan di bawah 20 persen," katanya.
Hal yang jauh lebih penting bukan hanya dari segi asupan makanan tapi memastikan pencernaan anak sehat sehingga asupan apapun bisa dicerna dengan baik. Maka dengan adanya kerja sama tersebut, stunting bisa dihilangkan dan mendukung visi Jabar yakni New Zero Stunting pada 2023.
"Bantuan yang diberikan Danone berupa hidrasi sehat melalui air minum kemudian program membuka askses air dan sanitasi dan kesehatan dan itu dilakukan di Jabar," ungkapnya.
Dalam penandatanganan perjanjian kerjasama “Bersama Danone Cegah Stunting”, disepakati bahwa beberapa program terpadu yang akan direalisasikan antara lain; peningkatan kemandirian dan kemampuan tenaga kesehatan dan kader untuk mengevaluasi status gizi balita dan menangani anak terindikasi stunting secara cepat dan seksama melalui program Aksi Cegah Stunting, Sosialisasi dan edukasi gizi seimbang Isi Piringku dan hidrasi sehat Ayo Minum Air (AMIR), Edukasi nutrisi dan stimulasi serta dukungan 33.000 akses nutrisi pertumbuhan yang dikumpulkan dari pledge berbagai lapisan masyarakat untuk sekitar 8.000 anak.
"Ada juga pembangunan sarana prasarana air bersih dan sanitasi, serta edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat melalui WASH (Water and Sanitation Hygiene), Edukasi pilah sampah Bijak Berplastik," jelasnya.
Dia menegaskan pencegahan stunting perlu dilakukan di usia 0-2 tahun karena diusia tersebut, 80 persen terjadi pertumbuhan otak anak. Artinya, ketika dilakukan tiga hal itu, maka akan mengurangi pemerintah dalam beban kesehatan.
"Kami juga mengapresiasi lanngkah yang dilakukan Pemprov Jabar, membuka kolaborasi dengan berbagai pihak karena kita yakin dengan saling bekerja sama angka stuntinf akan menurun," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil