Layanan pesan-antar makanan milik Gojek, GoFood, membukukan jumlah transaksi mereka yang mencapai 50 juta transaksi per bulan di Asia Tenggara pada periode 2019. Data internal GoFood menunjukan peningkatan pertumbuhan transaksi mencapai dua setengah kali lipat jika dibandingkan pada kuartal ketiga tahun 2019 dengan kuartal ketiga tahun 2018.
"Dengan GoFood, konsumen kini dapat mengakses rekomendasi lebih dari 12 juta pilihan menu dari 500 ribu merchant kuliner," kata Senior Marketing Manager GoFood, Marsela Renata, di Goodrich Suites, Kamis (14/11/2019).
Baca Juga: Setahun Masuk ke Vietnam, Gojek Sudah Bisa Geser Dominasi Grab Belum?
Meski begitu, Marsela masih enggan menyebut angka nilai transaksi meski menyebut jumlah transaksi mencapai 50 juta per bulan. Dari 500 ribu merchant tersebur, 96 persen di antaranya merupakan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), menurut data internal GoFood.
Hasil riset dari Nielsen Singapura yang berjudul "Understanding Indonesia's Online Food Delivery Market" yang dilakukan kepada masyarakat Indonesia yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pemesanan makanan, menyebut bahwa 84 persen yang disurvei mengatakan GoFood menjadi aplikasi pemesanan makanan terbaik.
Per kuartal ketiga sendiri, Gojek sudah diunduh sebanyak 155 juta pengguna dengan 60 ribu lebih penyedia layanan di Asia Tenggara.
Hasil riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tahun 2018 menunjukan bahwa kontribusi nyata yang diberikan mitra merchant GoFood dan mitra driver GoRide kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp41 Triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: