PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) emiten Anak BUMN PT Pertamina (Persero) yang memiliki kode saham TUGU ini meraih laba bersih konsolidasian sebesar Rp285,90 miliar atau naik 174% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 104,23 miliar.
Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan, kenaikan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan premi bruto konsolidasian yang meningkat 45% menjadi Rp 4,94 triliun dari Rp 3,41 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan pendapatan premi bruto itu terjadi hampir di seluruh sektor, mulai dari sektor energy, non-energy, commercial serta retail business. Selain peningkatan pada sisi pendapatan premi, Tugu Insurance juga berhasil meningkatkan kinerja hasil underwriting," jelas Indra dalam paparan kinerja perseroan di event Public Expose Tahun 2019 Tugu Insurace yang bertempat di gedung Bursa Efek Indonesia pada Kamis (14/11/2019).
Baca Juga: Tugu Insurance Dukung Ideanation 2019
Secara konsolidasian, hasil underwriting konsolidasian naik menjadi Rp 492,74 miliar dari sebelumnya Rp 462,26 miliar. Direktur Keuangan dan Jasa Korporat Tugu Insurance Muhammad Syahid menambahkan, peningkatan laba bersih tersebut tidak terlepas dari kemampuan perseroan untuk meningkatkan hasil investasi dan hasil usaha lainnya.
Dimana, per 30 September 2019 hasil investasi konsolidasian sebesar Rp 273,96 miliar atau naik 277% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 72,68 miliar, hal tersebut utamanya didukung oleh peningkatan aset investasi. Selain itu perubahan mata uang fungsional dari dollar Amerika Serikat ke Rupiah juga berdampak pada peningkatan imbal hasil investasi di level induk perusahaan.
"Peningkatan laba bersih konsolidasian itu juga turut dikontribusikan dari perolehan hasil usaha lainnya sebesar Rp 284,63 miliar atau naik 44% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 197,34 miliar", jelas Muhammad Syahid dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Selama 4 Tahun, Tugu Insurance Pertahankan Rating Internasional A-
Dengan pencapaian sampai dengan kwartal III 2019 tersebut, Aset Tugu Insurance melonjak 21% menjadi Rp 21,48 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,74 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan meningkat 10% dari Rp 7,45 triliun menjadi Rp 8,19 triliun, dengan disertai tingkat Risk Based Capital (RBC) 398% yang berada jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%.
Di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global, Tugu Insurance berhasil mempertahankan peringkat Global Rating A- (Excellent) dari A.M. Best, yang merupakan lembaga pemeringkat global di bidang perasuransian. Tugu Insurance merupakan satu-satunya perusahaan asuransi umum nasional yang memiliki predikat rating internasional A- (Excellent) dari A.M. Best. Peringkat ini mencerminkan kinerja keuangan Tugu Insurance yang sangat solid, didukung oleh operasional bisnis yang kuat dan manajemen risiko yang baik.
Baca Juga: Q1 2019, Premi Asuransi Penjaminan Tugu Insurance Tembus Rp2,5 M
Sebagai perusahaan asuransi, Tugu Insurance senantiasa menjalankan pengelolaan risiko dengan Prinsip kehati-hatian baik dari aspek underwriting maupun pengelolaan investasi.
Indra juga menambahkan, Tugu Insurance akan terus mengembangkan inovasi produk dan layanan untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas kebutuhan perlindungan mereka. Setiap produk dan layanan yang di kembangkan akan selalu memperhatikan fairness, simple dan cepat.
“Saat ini kehadiran kami semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas melalui bauran saluran distribusi kami mulai dari cabang konvensional, Point of Sales and Service, Agen hingga saluran distibusi lainnya berbasiskan digital. Produk unggulan asuransi ritel Tugu Insurance juga telah tersedia di berbagai digital market place”, tambah Indra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: