Pentingnya peran perbankan membuat industri ini diatur secara ketat oleh regulator (highly regulated). Di tengah kondisi makro yang rentan bergejolak (volatility), penuh ketidakpastian (uncertainty), kompleks (complexity), serta ambigu (ambiguity) seperti saat ini, kesehatan bank semakin mendapat perhatian yang serius agar risiko berdampak sistemik dapat ditekan seminimal mungkin.
Oleh karena itu, bank diharapkan memiliki kinerja yang optimal agar mampu mengendalikan risiko internal dan tahan terhadap situasi eksternal sehingga dapat menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Dengan terciptanya kondisi perbankan yang sehat, bank dapat memberikan keuntungan bagi para stakeholder-nya. Bagi deposan, bank diharapkan dapat dipercaya dan dikelola secara prudent sehingga risiko pelarian dana semakin minimal. Bagi investor, bank diharapkan mampu tumbuh secara terukur, memberi return yang optimal, dan memiliki risiko yang terkendali.
Tahun ini Warta Ekonomi memberikan apresiasi kepada bank-bank dengan kinerja optimal sehingga memiliki kondisi yang sehat atau sangat sehat melalui Indonesia Best Bank Award 2019.
Pada penghargaan kali ini, tim riset Warta Ekonomi menggunakan pendekatan Risk-Based Bank Rating (RBBR) yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Selain mengadopsi variabel dalam RBBR, tim peneliti juga menambahkan variabel lain, yakni kinerja intermediasi.
Bank yang dianalisis dibagi ke dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) dan kelompok aset. Periode penelitian meliputi 2017-2018. Pengukuran tingkat kesehatan bank menggunakan variabel yang terdiri dari lima aspek, yakni Profil Risiko (Risk-Profile) yang dinilai berdasarkan faktor risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. Indikatornya ialah Peringkat Profil Risiko Bank.
Aspek Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance), penilaiannya berdasarkan faktor transparansi, akuntabilitas, profesionalitas, dan kewajaran. Indikatornya ialah Peringkat GCG Bank. Aspek Rentabilitas (Earnings), bank dinilai berdasarkan tiga faktor: kinerja bank dalam menghasilkan laba, sumber-sumber yang mendukung rentabilitas, dan stabilitas komponen pendukung rentabilitas.
Aspek Permodalan, berdasarkan kecukupan modal bank yang diukur dengan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR) dan rasio modal inti terhadap total aset. Dan aspek kinerja intermediasi, berdasarkan dua indikator, yakni pertumbuhan kredit dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Berikut 84 bank terbaik berpredikat Sehat dan Sangat Sehat 2019 versi Warta Ekonomi.
BUKU 1
Bank Berpredikat "SEHAT" pada Kategori BUKU 1 dengan Aset di Bawah 2 Triliun
PT Bank Amar Indonesia
PT Bank FAMA Internasional
Bank Berpredikat "SEHAT" pada Kategori BUKU 1 dengan Aset antara 2 Triliun-5 Triliun
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Prima Master Bank
Bank Berpredikat "SEHAT" pada Kategori BUKU 1 dengan Aset di Atas 5 Triliun
PT BPD Sulawesi Tenggara
PT BPD Bengkulu
PT BPD Sulawesi Tengah
PT BPD Lampung
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: