Polisi Hong Kong Ancam Pakai Peluru Tajam, Demonstran Bereaksi Keras
Kepolisian Hong Kong untuk pertama kalinya mengeluarkan peringatan soal penggunaan amunisi hidup atau peluru tajam dalam mengatasi aksi demonstrasi yang sudah berlangsung berbulan-bulan di wilayah itu.
Peringatan ini dilayangkan Senin (18/11/2019), setelah demonstran pro demokrasi Hong Kong menembakkan panah dan melemparkan bom bensin ke aparat.
"Saya dengan ini memperingatkan para perusuh untuk tidak menggunakan bom bensin, panah, mobil, atau senjata mematikan apa pun untuk menyerang petugas polisi," kata juru bicara Kepolisian Hong Kong, Louis Lau dalam siaran langsung Facebook.
Baca Juga: Pedemo Hong Kong Ancam Prinsip Satu Negara Dua Sistem, Reaksi Xi Jinping Keras
"Jika mereka melanjutkan tindakan berbahaya seperti itu, kita tidak akan punya pilihan selain menggunakan kekuatan minimum yang diperlukan, termasuk amunisi hidup untuk membalas," lanjut Lau, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Polisi menyatakan, mereka menembaki sebuah mobil pada hari Minggu (17/11) malam. Mobil tersebut melaju ke arah barisan petugas di dekat kampus, tetapi kemudian kendaraan itu berbalik arah dan melarikan diri.
Pada akhir pekan, para aktivis menangkis upaya polisi untuk menerobos masuk ke dalam kampus PolyU.
Demonstran menembakkan batu dari ketapel buatan sendiri dari atap universitas, sementara seorang wartawan AFP melihat sebuah tim pemanah bertopeng, beberapa membawa busur olahraga --berpatroli di kampus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: