Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Stafsus Jokowi, Apakah Bos Ruangguru akan Ikuti Jejak Nadiem Makarim?

Jadi Stafsus Jokowi, Apakah Bos Ruangguru akan Ikuti Jejak Nadiem Makarim? Kredit Foto: Instagram Belva
Warta Ekonomi, Surakarta -

Pendiri dan CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara ditunjuk menjadi salah satu Staf Khusus Presiden Republik Indonesia bersama enam orang pemuda lainnya. Lantas, apakah ia akan meninggalkan posisinya sebagai Bos Ruangguru, seperti yang dilakukan mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim ketika ditunjuk jadi menteri?

Jawabannya, tidak. Belva akan tetap menjalankan tugasnya sebagai Direktur Utama Ruangguru, seperti yang ia tuliskan dalam kiriman terbarunya di Instagram.

"Seperti yang disampaikan (oleh) Presiden, saya akan tetap menjalani tanggung jawab dan tugas sebagai Direktur Utama Ruangguru," jelasnya, dikutip Jumat (22/11/2019).

Baca Juga: Ini Sosok Bos Ruangguru Belva Devara yang Tak Gila Harta

Menurutnya, dengan begitu ia bisa memberi saran dan masukan langsung perihal perkembangan teknologi terbaru yang dibutuhkan masyarakat kepada Jokowi.

Ia menuliskan, "beliau berharap saya tak tercabut dari akar saya di dunia teknologi/startup sehingga juga dapat senantiasa memberi masukan kepada Presiden terkait perkembangan teknologi terbaru."

Belva sendiri merupakan lulusan Harvard dan Stanford. Dengan gelar dari dua kampus ternama di Amerika Serikat (AS) tersebut, ia lebih memilih pulang ke Indonesia dan membangun Ruangguru dengan tujuan menyelesaikan masalah pendidikan di Tanah Air.

"Kalau mau jadi kaya yang lebih pasti, mungkin gue akan stay saja di Amerika 3 tahun yang lalu. Tapi, gue langsung kembali ke Indonesia dan bangun Ruangguru karena mau bantu pecahkan masalah terbesar yang negara kita hadapi: pendidikan," tulisnya pada April lalu dalam kiriman Instagram.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

KAK, KENAPA PILIH USAHA DAN DI BIDANG PENDIDIKAN?? ? Gw pilih utk jdi pengusaha bukan karena mau jdi kaya. Kalo mau jd kaya yg lebih pasti, mgkin gw akan stay aja di Amerika 3 thn yg lalu. Tapi, gw langsung kmbali ke Indonesia dan bangun @ruangguru krena gw mau bantu pecahkan masalah terbesar yg negara kita hadapi: pendidikan.? ? Sebesar apa msalahnya? Gw klo jd pmbicara dimana2, sring ngomong ttg ini. Professor gw di Harvard riset: anak muda Jakarta, butuh waktu *128 tahun* hanya utk mngejar ketertinggalan utk sama kompetensinya dgn negara maju. Klau kita hanya mngandalkan "business as usual", alias mngandalkan institusi2 pendidikan konvensional, ya itu lah, kita msih butuh 128 tahun. Kita jelas ga punya wktu sbanyak itu, dan gw yakin bahwa teknologi adalah kunci gebrakan bisa "lompat" ke depan utk akselerasi pencapaian pendidikan. Dgn teknologi, pendidikan brkualitas bisa jauh lebih murah & mudah diakses dripada solusi non-online/konvensional.? ? Kedua, kita sekarang hidup di era yg jarang2 ada lho. Skarang kita hidup di era dmana anak muda punya "kekuatan lebih" drpd "senior2" kita. Kenapa? Dulu, ketika anak muda ga puas dgn isu sosial, yg dikerjain apa? Mengeluh, lalu pilihannya demonstrasi. Ya, bagus jg mngutarakan pndapat dan tidak dilarang. Beda dgn anak muda skarang, kita kalo ga puas dgn isu sosial yg ada, lngsung bsa dong bkin solusinya. Knapa? Kita anak muda itu yg lebih jago/melek teknologi, dri lahir/kecil mainannya gadget & internet, lebih nekat ambil resiko. Kalo bukan anak muda yg mulai, siapa lagi?? ? Contoh, dulu anak muda meniti karir hrus dri bwah bgt. Nah kalo sekarang? Prusahaan yg udah puluhan tahun pun deg2an dengan startup2 ecommerce/ojek online/bimbel online ????, yang semuanya besutan anak muda & mulai berhasil menjawab isu2 sosial yg ada. Kalo bkan anak muda yg "nyebur" langsung cari solusi, siapa lagi?? ? Skarang @ruangguru alhamdulillah sdah punya 1200 orang karyawan, mlayani 13 juta siswa, dan 400.000 guru. Tahun ini, insya Allah byk inisiatif bru dan akan brkembang jauh lbih besar lagi. Tentunya msih byk kekurangan, tapi smoga gw dan @ruangguru selalu bisa diberikan kekuatan utk setiap hari berinovasi memajukan pndidikan. Aamiin. ????

A post shared by Adamas Belva Syah Devara (@belvadevara) on

Dengan usia di bawah 30 tahun, Belva juga berhasil masuk ke dalam Daftar 30 Under 30 milik Forbes. Baru-baru ini ia juga memperoleh penghargaan dari Erns & Young Emerging Entrepreneur of The Year 2019. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: